Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wakil Wali Kota Tangerang: Banjir di Periuk Karena Luapan Kali Ledug

Kompas.com - 02/02/2020, 15:54 WIB
Singgih Wiryono,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Wakil Wali Kota Tangerang Sachrudin mengatakan, banjir di Garden City Residence Periuk Kota Tangerang akibat curah hujan yang menyebabkan permukaan kali Ledug di samping Garden City Residence meluap.

"Ini bukan karena tanggul bocor tapi karena ada luapan air yang memang curah hujan tinggi," ujar dia saat ditemui di kawasan Garden City Residence, Kota Tangerang, Minggu (2/2/2020).

Baca juga: Kota Tangerang Banjir, Dinkes Dirikan 6 Posko Kesehatan

Sachrudin menambahkan, sebenarnya banjir di Garden City Residence sudah mulai surut pada Sabtu (1/2/2020) malam.

Akan tetapi, air kembali meninggi setelah kembali terjadi hujan pada Minggu dini hari (2/2/2020) pagi.

"Periuk sudah surut karena semalam (Minggu Dini hari) hujan jadi ada genangan lagi," kata dia.

Dia mengatakan, Pemkot Tangerang sudah berupaya maksimal untuk mencegah terjadinya banjir dengan memperkuat turap dan tanggul di pinggir Kali Ledug tersebut.

Akan tetapi karena volume air tidak bisa tertampung lagi, akhirnya meluap dan berimbas merendam pemukiman warga di Perumahan Garden City Residence Periuk Tangerang.

Baca juga: Korban Banjir di Periuk Kota Tangerang Kekurangan Air Bersih

Sachrudin juga mengatakan setidaknya ada 300 Kepala Keluarga yang terdampak dari banjir setinggi 150 sentimeter di Garden City Residence Periuk Tangerang.

"Ada 300-an (Kepala Keluarga) terdampak bajir yang terendam, kata dia.

Dari 300 kepala keluarga yang terdampak saat ini membutuhkan beberapa bantuan.

Salah satu yang terpenting adalah bantuan logistik.

"Sementara sih makanan-makanan instan, dan makanan jadi," jelas dia.

Pemkot Tangerang sudah membuat dapur umum di Posko pengungsian di Kecamatan Periuk.

Makan yang sudah dimasak nantinya akan didistribusikan ke masyarakat yang terdampak banjir.

"Kita buat dapur umum, kemudian berikan logisik dan lain-lain," kata dia.

Sachrudin juga meminta agar masyarakat bisa bersabar menghadapi bencana banjir tersebut.

"Mudah-mudahan masyarakat diberikan kemudahan kesabaran dan mudah mudahan ada hikmahnya," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com