Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cincin Gratis hingga Paket Murah, Cara Wedding Organizer "Pandamanda" Kelabui Calon Pengantin

Kompas.com - 04/02/2020, 20:04 WIB
Vitorio Mantalean,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Strategi banting harga disertai sederet promo jadi cara wedding organizer "Pandamanda" di bilangan Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat, kelabui calon-calon mempelai.

Pemilik "Pandamanda" telah ditahan polisi usai ditangkap di kantor wedding organizer itu, Senin (3/2/2020) pagi.

Lusi, bukan nama sebenarnya, mengungkapkan bagaimana putrinya bisa terpikat oleh penawaran "Pandamanda".

"Ditawarinya cincin 10 gram. Lima gram buat mempelai laki-laki, lima gram buat mempelai perempuan," ujar Lusi Selasa (4/2/2020) sore.

Baca juga: Tipu Calon Pengantin, Pemilik Wedding Organizer Pandamanda Ditangkap di Depok

Lusi mewakili suara anaknya yang enggan diwawancarai wartawan. Putrinya itu menyerahkan persoalan kasus ini sepenuhnya kepada Lusi dan calon ibu mertuanya.

Pihak keluarga juga meminta agar nama, tanggal, serta lokasi pernikahan tidak dipublikasikan.

"Terus komplet semua. Rias, dekor, gaun pengantin. Kalau enggak salah Rp 50 juta," imbuh dia.

Sementara itu korban lainnya, Prasetyo (27) tergiur dengan harga paket jasa pernikahan yang ditawarkan oleh Pandamanda.

Untuk melangsungkan pernikahannya akhir Februari nanti, Prasetyo menebus paket Rp 60 juta, separuhnya sudah ia lunasi.

Baca juga: 28 Orang Laporkan Wedding Organizer Pandamanda di Depok akibat Dugaan Penggelapan

Hanya gedung pernikahan yang tak ditanggung oleh paket tersebut.

Menurut dia, harga pasaran untuk paket itu bisa Rp 20 juta lebih tinggi dari yang ditawarkan Pandamanda.

"Saya pesan yang 400 undangan dan dapet 800 porsi katering," ujar warga Pondok Kopi, Jakarta Timur itu di Mapolres Metro Depok, Selasa.

"Semuanya soal dekorasi, katering, gaun pengantin, sampai cincin itu dikasih sama dia," imbuh Prasetyo.

Namun, Prasetyo mulai curiga terhadap WO ini setelah pihak Pandamanda meminta pelunasan biaya. Padahal ketika itu, Prasetyo dan calon mempelai wanita belum melakukan fitting pakaian meski waktu pernikahan tinggal beberapa hari lagi.

Prasetyo mulai mencari informasi soal WO ini. Dari penelusurannya di dunia maya, Pandamanda ternyata memiliki catatan buruk hingga akhirnya dia menduga telah ditipu oleh WO ini dan melapor ke polisi.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com