DEPOK, KOMPAS.com - Strategi banting harga disertai sederet promo jadi cara wedding organizer "Pandamanda" di bilangan Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat, kelabui calon-calon mempelai.
Pemilik "Pandamanda" telah ditahan polisi usai ditangkap di kantor wedding organizer itu, Senin (3/2/2020) pagi.
Lusi, bukan nama sebenarnya, mengungkapkan bagaimana putrinya bisa terpikat oleh penawaran "Pandamanda".
"Ditawarinya cincin 10 gram. Lima gram buat mempelai laki-laki, lima gram buat mempelai perempuan," ujar Lusi Selasa (4/2/2020) sore.
Baca juga: Tipu Calon Pengantin, Pemilik Wedding Organizer Pandamanda Ditangkap di Depok
Lusi mewakili suara anaknya yang enggan diwawancarai wartawan. Putrinya itu menyerahkan persoalan kasus ini sepenuhnya kepada Lusi dan calon ibu mertuanya.
Pihak keluarga juga meminta agar nama, tanggal, serta lokasi pernikahan tidak dipublikasikan.
"Terus komplet semua. Rias, dekor, gaun pengantin. Kalau enggak salah Rp 50 juta," imbuh dia.
Sementara itu korban lainnya, Prasetyo (27) tergiur dengan harga paket jasa pernikahan yang ditawarkan oleh Pandamanda.
Untuk melangsungkan pernikahannya akhir Februari nanti, Prasetyo menebus paket Rp 60 juta, separuhnya sudah ia lunasi.
Baca juga: 28 Orang Laporkan Wedding Organizer Pandamanda di Depok akibat Dugaan Penggelapan
Hanya gedung pernikahan yang tak ditanggung oleh paket tersebut.
Menurut dia, harga pasaran untuk paket itu bisa Rp 20 juta lebih tinggi dari yang ditawarkan Pandamanda.
"Saya pesan yang 400 undangan dan dapet 800 porsi katering," ujar warga Pondok Kopi, Jakarta Timur itu di Mapolres Metro Depok, Selasa.
"Semuanya soal dekorasi, katering, gaun pengantin, sampai cincin itu dikasih sama dia," imbuh Prasetyo.
Namun, Prasetyo mulai curiga terhadap WO ini setelah pihak Pandamanda meminta pelunasan biaya. Padahal ketika itu, Prasetyo dan calon mempelai wanita belum melakukan fitting pakaian meski waktu pernikahan tinggal beberapa hari lagi.
Prasetyo mulai mencari informasi soal WO ini. Dari penelusurannya di dunia maya, Pandamanda ternyata memiliki catatan buruk hingga akhirnya dia menduga telah ditipu oleh WO ini dan melapor ke polisi.
Hingga kini sudah ada 30 laporan yang dibuat terkait dugaan penipuan yang dilakukan oleh wedding organizer Pandamanda.
Mayoritas korban belum melangsungkan pesta pernikahan, namun telanjur membayar di muka biaya jasa penyelenggaraan pernikahan pada Pandamanda.
Polisi juga telah menangkap AS selaku pemilik menyusul laporan penipuan dan penggelapan uang untuk jasa penyelenggara pernikahan pada Minggu (2/2/2020) lalu.
Baca juga: Viral Penipuan Wedding Organizer, Tak Ada Dekorasi dan Makanan Pada Resepsi Pernikahan
Ketika itu, salah satu calon mempelai mengaku menerima paket pernikahan tak sesuai dengan paket yang ia bayarkan. Katering makanan tak hadir saat pesta.
Dari hasil pemeriksaan sementara, AS mengaku pada polisi bahwa dugaan penipuan dan penggelapan dana itu "terkait kesalahan dalam manajemen".
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.