Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wedding Organizer Pandamanda Keceplosan, Cincin Kawin Sudah Dibuat padahal Belum Ukur Jari

Kompas.com - 04/02/2020, 21:10 WIB
Vitorio Mantalean,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

Prasetyo mengaku, ia butuh waktu lama buat pikir-pikir menyetor dana itu pada Pandamanda. Pasalnya, uang Rp 30 juta itu sudah ia himpun bersama calon istrinya selama hampir 2 tahun.

Pembicaraan soal serba-serbi paket pernikahan telah berlangsung sejak November 2019. Namun, transaksi baru terlaksana dua bulan kemudian.

"Itu pun dia yang nawarin lagi ke saya, sudah dapat vendor atau belum," ujar Prasetyo.

"Itu tanggal 25 Januari. Saya tanya ke dia, mampu enggak menjalani acara saya, dia nyanggupin," lanjut dia.

Prasetyo lalu menyambangi langsung kantor Pandamanda di Pancoran Mas.

Ia ingin membuktikan langsung bahwa wedding organizer itu bukan jasa bodong.

Di situ, Prasetyo menyerahkan Rp 30 juta di muka secara tunai. Bukti pembayaran berupa kuitansi pun langsung ia kantongi.

Pandamanda keceplosan menipu

Prasetyo belum tahu bahwa Pandamanda punya niat busuk, hingga baru-baru ini ia merasa ada proses yang tak beres.

"Saya tahu itu tadi malam, begitu kemarin siang si AS (pemilik Pandamanda) menelpon saya jam 3 sore minta pelunasan. Saya tolak," kata dia.

"Gimana mau saya lunasi, dia saja belum fitting dan belum bikin cincin pernikahan, dia keceplosan cincin pernikahan sudah dibuat," imbuh Prasetyo.

"Tapi enggak masuk akal, gimana caranya dia buat cincin kawin, sementara dia saja belum mengukur jari saya," kata dia lagi.

Baca juga: 28 Orang Laporkan Wedding Organizer Pandamanda di Depok akibat Dugaan Penggelapan

Prasetyo pun mengilas balik ke belakang. Ia ingat, ia justru jadi pihak yang lebih giat mengurusi serba-serbi pernikahan ini ketimbang Pandamanda.

Kemudian, ia coba berselancar di dunia maya buat menguatkan dugaannya bahwa Pandamanda merupakan wedding organizer bodong.

"Enggak ada yang namanya orang gaun, orang katering, ngontak ke saya. Ini malah jadi saya yang ngejar-ngejar dia," kata Prasetyo

"Di Google saya search, Pandamanda itu banyak artikel yang kecewa sama dia dan banyak korbannya," sambung dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com