Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fraksi PDI-P Sindir Riza Patria yang Sebut Susah Cari Kekurangan Anies

Kompas.com - 05/02/2020, 16:51 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria melakukan kunjungan ke Fraksi PDI-Perjuangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta, di lantai 8, Gedung DPRD DKI.

Dalam kunjungannya, Ketua Fraksi PDI-Perjuangan DPRD DKI Gembong Warsono menyindir pernyataan yang dilontarkan Riza beberapa waktu lalu terkait Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Saat itu Riza menyebut Anies memiliki banyak kelebihan dan sulit ditemukan kekurangannya.

"Kalau terpilih, Fraksi PDI-P menugaskan harus mengisi kekurangan. Pak Anies tentu punya kekurangan maka harus diisi. Jangan seperti Pak Riza bilang tidak ada kekurangan, kaget aku kaget," sindir Gembong di dalam pertemuan dengan Fraksi Gerindra dan Ahmad Riza Patria, Rabu (5/2/2020).

Baca juga: Cawagub DKI Riza Patria: Susah Cari Kekurangan Pak Anies

Untuk itu, Gembong meminta, jika nantinya terpilih sebagai wakil gubernur, Riza bisa mengisi kekurangan Anies baik soal kinerja maupun strategi melaksanakan program.

"Jadi kami minta diisi Pak Riza. Biar clear lebih baik saya sampaikan terbuka. Harapannya mengisi kekosongan tapi sudah terisi jangan hanya menjadi ban serep," tuturnya.

Ia berharap, Wakil Ketua Komisi V DPR RI itu juga menjadi wakil yang hebat dan bekerja sesuai tugas pokok dan fungsi saat terpilih, supaya anggota Fraksi PDI-Perjuangan merasa tak salah jika ada yang memilih Riza.

"Pak Riza misal jadi ketetapan pilihan kita harus menunjukan wakil yang hebat, wakil yang punya jati diri. Tapi tetap sebagai wakil jangan melebihi ketetapan. Jadi PDIP bisa bilang, 'Oh yang dipilih PDIP ngene'," kata Gembong.

Riza menjawab, jika ia tak mungkin mengumbar kekurangan Anies. Apalagi semua orang memiliki kekurangan.

Baca juga: Riza Patria Tak Tahu Arah Dukungan Partai-partai DPRD DKI

"Soal kekurangan semua punya kekurangan. Lalu di agama bilang sampaikan yang baik-baik, tidak bijak jika saya sampaikan kekurangan gubernur," jawab Riza.

Ketua DPP Partai Gerindra ini berjanji kalai terpilih akan melaksanakan tupoksi namun tidak melewati apa yang ditetapkan.

"Dibilang wagub jangan sampai jadi ban serep, saya akan ikuti aturan saya tidak akan menelikung, semoga tiga tahun ini bisa menyelesaikan apa yang ditetapkan di RPJMD," tambahnya.

Sebelumnya, Riza Patria menyebutkan bahwa Anies memiliki banyak kelebihan. Namun, Riza tidak merinci berbagai kelebihan Anies tersebut.

Riza menyatakan itu saat ditanya soal kekurangan Anies yang bisa dia lengkapi jika dia nanti terpilih menjadi wakil gubernur DKI.

"Susah mencari kekurangan, Pak Anies (adalah) sosok, figur, tokoh yang luar biasa dengan berbagai kelebihannya," ujar Riza di kawasan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Jumat (31/1/2020).

Diketahui, Riza merupakan salah satu cawagub bersama dengan Nurmansjah Lubis dari PKS. Ia telah mendatangi Fraksi PAN, Golkar, PKB-PPP, PSI, Nasdem, Demokrat, dan PDI-P.

Baca juga: Meski Bersaing, Riza Patria Bakal Sowan ke Fraksi PKS DPRD DKI

Dua calon tersebut menggantikan dua calon yang sebelumnya sudah diserahkan ke DPRD DKI, yakni Ahmad Syaikhu dan Agung Yulianto. Nama Riza dan Nurmansjah diserahkan ke DPRD DKI melalui Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada Selasa (21/1/2020).

Proses kedua kader PKS tersebut mandek di DPRD DKI. Akhirnya, PKS dan Gerindra mengganti keduanya. Kini proses cawagub di DPRD DKI adalah menunggu pembahasan draf tatib yang telah disusun panitia khusus (pansus) DPRD periode sebelumnya dalam rapimgab DPRD DKI.

Pada rapimgab tersebut, DPRD DKI akan menyesuaikan beberapa pasal dalam draf tatib sesuai arahan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Sesuai pembahasan tatib di rapimgab, maka draf tatib harus disahkan dalam rapat paripurna.

Langkah berikutnya setelah tatib disahkan, yaitu DPRD DKI akan membentuk panitia pemilihan (panlih).

Panlih bertugas untuk memverifikasi syarat-syarat yang diserahkan calon wakil gubernur ( cawagub) usulan partai pengusung, yaitu Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Setelah itu, Badan Musyawarah (Bamus) DPRD DKI Jakarta akan menentukan jadwal pemilihan wagub oleh anggota DPRD. Pemilihan wagub dilaksanakan dalam rapat paripurna.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com