Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jakarta Banjir, Ketinggian Air di Underpass Kemayoran sampai 5 Meter

Kompas.com - 08/02/2020, 10:08 WIB
Sabrina Asril

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Hujan deras yang mengguyur Jakarta membuat sejumlah titik banjir. Salah satunya terjadi di underpass Kemayoran, Jakarta Pusat, yang lagi-lagi tertutup banjir.

Ketinggian air di underpass itu mencapai 5 meter.

"08:32 #Banjir 5 meter di Underpass Kemayoran #Jakarta Pusat," demikian informasi yang dibagikan akun Twitter @tmcpoldametrojaya.

Baca juga: Antisipasi Banjir, Underpass Kemayoran Dipasang Pile Scale

Saat ini, berdasarkan informasi dari kepolisian, semua jenis kendaraan bermotor tidak bisa melintas di underpass itu.

Dari foto yang diberikan, ketinggian air di underpass Kemayoran hampir sejajar dengan jalan yang berada di atasnya. Padahal, tinggi underpass itu sampai 5 meter.

Saat ini yang terlihat hanya dinding pembatas underpass yang berwarna coklat. Sementara terowongan yang ada di underpass sama sekali tak terlihat karena sudah penuh dengan banjir.

Petugas PPSU juga tampak menggunakan perahu karet saat meninjau lokasi.

Baca juga: Kementerian PUPR Sarankan PPK Kemayoran Ganti Sistem Drainase Underpass Gandhi Kemayoran

Beberapa waktu lalu, underpass Kemayoran ini memang selalu menjadi wilayah langganan banjir. Setiap hujan deras terjadi, underpass ini kerap tertutup sehingga tak bisa dipakai untuk melintas.

Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane sudah memasang pile scale sebelumnya untuk memantau ketinggian air di underpass Kemayoran.

Namun, itu tidak menyelesaikan masalah. Perlu ada penambahan pompa penyedot air serta perbaikan saluran air atau drainase untuk mencegah banjir kembali terjadi di underpass ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com