Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa Asal Bogor Ini Ingin Kembali ke Wuhan Setelah Aman

Kompas.com - 15/02/2020, 22:40 WIB
Sandro Gatra

Editor

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Ibunda Yusuf Azhar, salah satu WNI peserta observasi Virus Corona di Natuna, Apriliya, mengatakan, anaknya berkeinginan kembali ke Wuhan setelah kota asal virus COVID-19 tersebut dinyatakan sudah bersih.

"Saya tanya gimana ke dia, katanya dia ingin ke Wuhan setelah semuanya dinyatakan aman," kata Apriliya di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (15/2/2020), seperti dikutip Antara.

Saat ini, anaknya yang berkuliah di jurusan Ekonomi Universitas Wuhan tersebut, kata Apriliya, belajar jarak jauh dari dosennya di China.

"Sementara, saat ini mereka diberi tugas sama dosennya, dikasih PR, secara online. Kecuali dari kedokteran," kata Apriliya.

Baca juga: Cerita WNI Selama Observasi di Natuna: Happy banget, Berat Badan Kami Naik

Apriliya mengaku sangat bahagia karena anaknya pulang dengan keadaan sehat. Bahkan dia akan menggelar syukuran atas kembalinya buah hati.

"Bahagia sekali, senang sekali. Iya kami mungkin akan baca doa, syukuran untuk menyambut anak kami. Semua orangtua atas kejadian ini pasti bahagia semua," ujar Apriliya.

Saat ditemui di Halim, Yusuf Azhar juga mengaku ingin kembali ke Wuhan jika keadaan di sana sudah pulih.

Untuk itu, dia berharap Pemerintah China dapat segera menanggulangi wabah Corona yang menjangkit Wuhan.

"Saya ingin berpesan. 'Chayo Chukuo, Chayo' Wuhan (Semangat China, semangat Wuhan)," kata Yusuf dengan semangat.

Baca juga: WNI yang Pulang dari Observasi di Natuna Dapat Uang Saku dari Pemerintah

Apriliya datang menjemput Yusuf yang berkuliah di Universitas Wuhan, bersama suaminya Muhammad Cik Anang dan sang kakak Muhammad Cik Dan yang akan pulang ke Bogor.

Yusuf merupakan salah satu WNI yang terisolasi di Wuhan dan akhirnya bisa dibawa pulang ke Indonesia pada 2 Februari 2020, dengan pesawat Boeing dan Hercules.

Namun, ia dan WNI lain harus menjalani karantina terlebih dahulu untuk diobservasi di Natuna selama 14 hari.

Setelah menjalani 14 hari karantina, 285 WNI yang diobservasi di Natuna, akhirnya dipulangkan pada hari ini.

Kesemua WNI peserta observasi tersebut diberangkatkan dari Natuna dengan menggunakan dua pesawat Boeing dan satu pesawat Hercules milik TNI AU menuju Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta.

Mereka kemudian meneruskan perjalanan ke rumahnya masing-masing.

Semua WNI yang pulang dari Natuna, kemudian akan didampingi petugas kesehatan di daerahnya masing-masing.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com