Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Belanda Cari Orangtua Kandung di Jakbar, Alamat yang Dicari Tak Ada yang Sesuai

Kompas.com - 17/02/2020, 12:46 WIB
Singgih Wiryono,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Herlina, warga negara Belanda, sedang mencari ayah dan ibu kandungnya di Jakarta Barat. Namun, alamat yang dia sebutkan tak ada yang sesuai dengan  keadaan di lapangan.

Herlina mengunggah sebuah foto di Facebook yang mengatakan bahwa kedua orangtuanya bernama Joric dan Nurhayati beralamat di Jalan Amber, RT 04 RW 17, Kelurahan Jelambar, Jakarta Barat.

Kompas.com mencoba untuk menelusuri alamat tersebut dan menanyakan kepada petugas kelurahan setempat.

"Sampai besok juga mutar enggak ketemu, Mas," kata salah seorang petugas Kelurahan Jelambar di kantor Lurah Jelambar, Jakarta Barat, Senin (17/2/2020).

Baca juga: 40 Tahun Diadopsi Warga Belanda, Andre Menangis Saat Bertemu Ibunya di Lampung

Pasalnya, Kelurahan Jelambar hanya memiliki 11 rukun warga (RW). Tidak ada RW 17 seperti yang ditulis Herlina.

Namun, seorang warga mengetahui adanya Gang Ambar yang mirip dengan alamat Jalan Amber yang ditulis Herlina.

Gang Ambar tersebut berada di RT 3 RW 3, Kelurahan Jelambar, Jakarta Barat.

Kompas.com menanyakan perihal unggahan Herlina itu kepada Ketua RT 03 RW 03, Jelambar, Susi.

Menurut Susi, wilayah Jelambar telah dipecah atau dimekarkan menjadi tiga kelurahan, yaitu Jaya Wijaya, Jelambar Baru, dan Jelambar. Dengan demikian, RT 04 RW 017 seperti yang dimaksud Herlina mungkin saja dulunya memang ada, sebelum kelurahan itu dipecah.

Namun, menurut dia, Gang Ambar dulu berada di RW 18, bukan RW 17.

"Saya dari kecil di sini, bapak saya juga RT, jadi tahu betul. Hanya di sini namanya Gang Ambar dan ini RW 18," kata Susi.

Susi pernah dihubungi seseorang yang mengaku kerabat Herlina dari Jerman. Orang itu  bernama Paulus.

Susi mengatakan, sepengetahuan dia, tidak ada sepasang suami istri bernama Joric dan Nurhayati di Gang Ambar itu.

Terlebih lagi, peristiwa kelahiran Herlina tertulis pada 1979. Menurut dia, itu sudah cukup lama dan tidak ada warga sekitar daerah itu yang mengingat peristiwa tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com