Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumah Slamet Maarif Dilempar Batu, Tetangga: Pelaku 2 Orang Berboncengan

Kompas.com - 18/02/2020, 12:37 WIB
Vitorio Mantalean,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Rumah Ketua Umum Persaudaraan Alumni (PA) 212 Slamet Maarif di Jalan Gatotkaca, Cimanggis, Depok, Jawa Barat dilempari batu oleh orang tak dikenal pada Selasa (18/2/2020).

Pelemparan itu disebut terjadi dua kali dengan selang waktu yang agak lama, yakni sekitar pukul 03.00 WIB dan sekali lagi sekitar waktu shalat subuh.

Iyus (59), tetangga yang rumahnya terletak persis di sisi kiri rumah Slamet menyebut, ia sudah terbangun ketika pelemparan tersebut terjadi pukul 03.00 WIB.

Baca juga: Kaca Gerbong KRL Manggarai-Tambun Pecah Dilempar Batu Orang Tidak Dikenal

Saat pelemparan terjadi, Iyus tengah berada di dapur menyiapkan dagangan yang akan ia jajakan di etalase depan rumahnya.

"Saya sudah bangun waktu itu, kejadiannya jam tiga lebih. Dari dapur kedengaran ada bunyi kenceng banget, duar. Saya sempet sangkanya etalase saya jatuh di luar," tutur dia ketika ditemui Kompas.com, Selasa siang.

Begitu suara nyaring itu terdengar, anak Iyus dari kamar terluar segera mengintip ke luar lewat celah tirai jendela kamarnya.

"Kata anak saya orangnya dua boncengan naik motor. Orangnya kecil-kecil gitu. Dia enggak pakai helm, pakai topi gitu. Kenceng dari arah kanan ke kiri," ujar Iyus.

"Cuma motornya enggak begitu jelas warnanya tuh karena kan jalannya memang gelap," ia menambahkan.

Tak lama kemudian, Iyus menjajakan dagangannya di etalase depan rumahnya seperti yang setiap subuh ia lakukan.

Sekitar pukul 05.30 WIB, ia mengantarkan dagangannya ke sebuah warung. Sekembalinya ke rumah, ada pembeli yang sudah menanti.

Selesai ia layani, Iyus masuk sebentar ke dalam rumah.

Begitu ia ada di dalam, suara lemparan batu kembali terdengar dari arah rumah Slamet. Kali ini bunyinya menyerupai dentuman.

"Mungkin dia maksudnya mau mecahin kaca yang sebelah sono (kanan), tapi karena ngebut jadinya kena pintu. Kayaknya dia juga sengaja nungguin saya masuk," kata Iyus.

"Saya keluar ke rumah pak ustaz (Slamet). Ada kayak batako merah gitu beberapa biji. Tapi pak ustaz masih di masjid," imbuh dia.

Baca juga: Nasib Apes Maling Motor di Bekasi, Dilempar Ban, Tertabrak Truk, dan Dipukuli Warga

Kali ini, tak satu pun keluarga Iyus yang sempat melihat pelakunya.

Iyus tak bisa memastikan apakah pelaku peristiwa pelemparan pertama dan kedua merupakan orang yang sama.

Jajaran Polsek Cimanggis sudah mengunjungi rumah Slamet untuk mengumpulkan barang bukti, namun Kapolsek Cimanggis, Kompol Effendi tak mau memberikan keterangan pada wartawan.

Slamet disebut masih mengajar hingga tengah hari ini dan akan melaporkan insiden ini ke Polsek Cimanggis sekitar pukul 14.00 WIB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com