Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Revitalisasi Pasar Anyar Kota Tangerang Terancam Batal

Kompas.com - 18/02/2020, 15:09 WIB
Singgih Wiryono,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Revitalisasi Pasar Anyar di Kota Tangerang terancam gagal.

Pasalnya, Wali Kota Tangerang Arief Wismansyah belum mendapatkan kepastian dari Pemerintah Pusat soal proyek yang rencananya menelan dana ratusan miliar rupiah tersebut.

"Kami lagi menunggu keputusan pusat nih, go (jadi) atau enggak go (tidak jadi)," kata Arief saat ditemui Kompas.com di Bookfair Kota Tangerang Icon Mall Cimone, Selasa (18/2/2020).

Secara teknis, kata dia, Pemkot Tangerang sudah siap dalam proyek relokasi pedagang dan revitalisasi Pasar Anyar. Pihak juga siap untuk merelokasi sementara para pedagang di Pasar Anyar ke Mall Balekota, Tangerang.

Baca juga: Pasar Anyar Kota Tangerang Akan Direvitalisasi, Anggarannya Mencapai Rp 100 Miliar

"Rencananya di Balekota. Sudah kami siapkan," ujar dia.

Namun proyek yang sudah diwacanakan dua tahun lalu itu masih belum bisa terealisasi karena belum ada keputusan dari Pemerintah Pusat sebagai pendana proyek.

"Kalau kita go (mulai), tiba-tiba (pemerintah) pusat enggak jadi kan sayang kasihan pedagangnya," kata dia.

Sebelumnya, Arief Wismansyah mengatakan proyek infrastruktur penunjang ekonomi yang akan dilakukan Pemkot Tangerang tahun 2020 ini adalah merelokasi Pasar Anyar Kota Tangerang.

Ia mengatakan, penataan pasar utama yang dimiliki PD Pasar Jaya Kota Tangerang tersebut akan menghabiskan dana sebesar Rp 100 miliar.

Baca juga: Menengok Kondisi Pasar Anyar yang Sempat Didatangi Jokowi

"Pasar Anyar mau dirapikan, biayanya enggak sedikit, Rp 100 miliar, sampai ke Pasar Lama penataan," kata dia pada 16 Januari lalu.

Penataan pasar itu diperkirakan akan memakan waktu tiga tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com