Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trauma, Korban Pelemparan Batu Mengaku Kapok Naik KRL

Kompas.com - 19/02/2020, 18:19 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Tasrudin Muzakir, warga Pamulang, Tangerang Selatan menjadi salah satu dari tiga korban pelemparan batu saat menaiki kereta rel listrik jurusan (KRL) jurusan Parung Panjang, Selasa (18/2/2020) malam.

Akibat insiden tersebut, Tasrudin memilih untuk tidak kembali menaiki KRL untuk bepergian. Ia mengaku trauma.

"Dari kejadian ini udah nggak mau lagi naik kereta, kapok," kata Tasrudin saat ditemui di salah satu rumah sakit di kawasan Bintaro, Pondok Aren, Tangerang Selatan, Rabu (19/2/2020).

Baca juga: Tiga Penumpang KRL Jadi Korban Pelemparan Batu

Saat kejadian, Tasrudin baru saja pulang dari kawasan Bekasi yang kemudian transit di Tanah Abang sebelum akhirnya menuju Stasiun Sudimara dengan tujuan akhir Parung Panjang.

"Saya baru pertama kali naik kereta. Baru kali naik kena musibah terkena timpukan batu," katanya.

Akibat kejadian tersebut, pelipis bagian kanan Tasrudin mengalami luka sobek hingga harus dijahit lima jahitan.

Tasrudin menceritakan, saat KRL berada di perlintasan antara Stasiun Kebayoran–Stasiun Palmerah, tiba-tiba kaca kereta pecah sebelum akhirnya terlihat sebuah batu yang menggelinding.

"Saya kan duduk di paling belakang, dekat dengan sambungan gerbong. Yang pecah itu bukan kaca yang dekat saya, justru yang di depan saya, langsung kena mata saya," katanya.

Baca juga: Pelipis Kanan Warga Tangsel Ini Sobek akibat KRL Dilempari Batu

Kala itu, Tasrudin tak merasakan sakit yang berlebih, hanya saja darah mengalir cukup banyak.

"Saya sebenarnya enggak sakit, cuma darah aja mengalir terus. Akhirnya saya dibawa ke klinik di stasiun Kebayoran Lama, di situ saya nunggu tim medis juga karena sudah pulang, akhirnya tim medis balik lagi dari Serpong," ucapnya.

Tasrudin mengaku, meski telah ditangani, namun luka yang dialami pada pelipis kanan membuat matanya terus iritasi.

"Saya khawatir ini mata saya. Namanya kenceng banget kenanya, ini jadi keluar air mata terus," ucapnya.

Sebelumnya, Tiga orang penumpang KRL menjadi korban aksi pelemparan batu yang terjadi di di lintas antara Stasiun Kebayoran – Stasiun Palmerah pada Selasa, malam.

Aksi pelemparan batu yang dilakukan oleh orang yang belum diketahui identitasnya terjadi pada KRL di dua rangkaian berbeda.

Pelemparan pertama terjadi pada KRL KA 2108 tujuan Stasiun Parung Panjang pada pukul 22.50 WIB.

Sedangkan aksi yang sama juga terjadi pada KRL KA 2111 tujuan Stasiun Tanah Abang pukul 22.54.

Setelah menangani para korban petugas PT KCI langsung melakukan penyisiran di lokasi yang diduga menjadi titik orang tersebut melakukan pelemparan batu.

Sementara itu, Vice President Corporate Communications PT KCI Anne Purba mengatakan, pihaknya akan bertanggungjawab terhadap seluruh korban hingga sembuh.

"Pasti kita akan tangani sampai (luka) korban sembuh," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com