TANGERANG, KOMPAS.com - Bus Rapid Transit (BRT) di Kota Tangerang menjadi transportasi murah yang akan memudahkan akses masyarakat untuk bepergian di sekitar wilayah Kota Tangerang.
Setelah sempat menghilang sementara di awal tahun 2020, bus yang lebih dikenal dengan nama Bus Tayo (Tangerang Ayo) itu muncul dengan wajah baru.
Bus Tayo mulai berbenah, dari cara pembayaran konvensional menuju pembayaran non tunai.
Baca juga: Bus Tayo Kota Tangerang Berhenti Beroperasi, Ini Penyebabnya
Namun, beberapa kendala seperti minimnya koridor yang saat ini hanya melayani 3 koridor menjadi keluhan beberapa masyarakat.
Begitu juga Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kota Tangerang yang diminta untuk menggunakan BRT saat berkantor akan tetapi tak ada rute BRT dari dan menuju Pusst Pemerintahan Kota Tangerang.
Berikut serba-serbi BRT di Kota Tangerang:
1. Mulai gunakan transaksi non-tunai
Kota Tangerang kini menerapkan sistem pembayaran non-tunai untuk sarana transportasi BRT Kota Tangerang.
Wali Kota Tangerang Arief Wismansyah mengatakan, Dishub Kota Tangerang resmi menggunakan sistem non-tunai di tiga koridor BRT Kota Tangerang.
"Transportasi massal BRT semua koridor, tiga koridor ini sudah pakai sistem EDC (Electronic Data Capture)," kata Arief di UPTD Kendaraan Bermotor Jalan Daan Mogot Kota Tangerang, Rabu (19/2/2020).
Dengan diterapkannya sistem non-tunai tersebut, Arief berharap masyarakat bisa lebih nyaman dengan transportasi umum di Kota Tangerang.
Masyarakat, kata dia, juga bisa membiasakan diri dengan membawa uang non-tunai untuk membayar BRT ke manapun mereka akan pergi.
Baca juga: BRT Kota Tangerang Mulai Gunakan Pembayaran Non-tunai
"Jadi masyarakat bisa menggunakan berbagai pilihan pembayaran secara online di BRT," kata dia.
EDC di BRT Kota Tangerang menerima uang non-tunai dari beragam aplikasi dompet elektronik seperti Ovo, Gopay, Link Aja dan Dana.
Sistem transaksi non-tunai tersebut mulai berlaku pada Rabu kemarin.
2. Targetkan 1 juta penumpang
Kepala Dinas Perhubungan Kota Tangerang Wahyudi Iskandar menargetkan BRT bisa melayani 1 juta penumpang di tahun 2020.
"Mudah-mudahan 1 juta penumpang terlayani tahun ini dengan koridor yang ada," kata dia.
Wahyudi mengatakan, target tersebut bisa saja diwujudkan melihat pergerakan penumpang BRT Kota Tangerang dari waktu ke waktu terus bertambah.
"Ada peningkatan penumpang mulai dari pertahunnya mulai dari perbulan seribu bisa sampai dengan 25.000 penumpang perbulan per koridor," kata dia.
3. Imbau ASN gunakan BRT
Arief Wismansyah mengimbau para aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kota Tangerang menggunakan transportasi umum.
"Masyarakat saja diimbau, apalagi pegawai (ASN)," kata Arief.
Baca juga: BRT Baru Jangkau 23 Persen Wilayah DKI Jakarta
Arief mengatakan, ada banyak keuntungan apabila ASN di Kota Tangerang berpartisipasi dalam menggunakan transportasi umum.
Apalagi, kata Arief, tarif BRT Kota Tangerang tergolong murah.
"BRT kan hanya Rp 2.000. Murah," kata dia.
4. Rute yang belum tersedia
Akan tetapi, rute BRT dari dan menuju Pusat Pemerintahan (Puspem) Kota Tangerang justru belum tersedia hingga saat ini.
Arief mengatakan, tidak tersedianya rute BRT dari dan menuju Puspem Kota Tangerang terkendala hasil lelang. Yang saat ini dibuka adalah koridor 3 ke arah Ciledug.
"Belum karena kemarin yang dilelang itu koridor 3 baru ke Ciledug," kata dia.
Rute dari dan menuju Pusat Pemerintahan Kota Tangerang dirasa masih sedikit peminat ketimbang ke pusat-pusat perekonomian dan perumahan warga.
"Karena bukan ke Puspem saja (yang didahulukan). Ada juga masyarakat yang minta sampai ke Larangan, Puri Beta," kata dia.
Baca juga: BRT Tangerang Terintegrasi dengan Koridor 13 Transjakarta Tahun Ini
Koridor yang beroperasi saat ini hanya mencakup tiga koridor saja. Koridor 1 melayani rute Poris Plawad - GOR Jatiuwung - Jatake. Koridor 2 rutenya Poris Plawad - Cibodas dan Koridor 3 melayani CBD Ciledug - TangCity.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.