Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Kiriman di Kebon Pala Siang Ini Setinggi 1 Meter

Kompas.com - 20/02/2020, 14:23 WIB
Egidius Patnistik

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Hujan yang mengguyur kawasan Jabodetabek pada Rabu (19/2/2020) hingga Kamis siang menyebabkan debit air di Bendung Katulampa, Bogor, mengalami peningkatan.

Air Sungai Ciliwung di beberapa tempat di Jakarta pun meluap dan membanjir permukiman warga. Salah satunya adalah permukiman warga di kawasan Kebon Pala, Jakarta Timur,  tepatnya di Kelurahan Kampung Melayu, Kecamatan Jatinegara.

"Tadi air naik jam 09.00 pagi. Ini gara-garanya air kiriman dari Bogor baru sampai pagi ini," ucap Aput (62), warga Kebon Pala, Kamis.

Baca juga: Kebon Pala, Jatinegara Kembali Terendam Banjir Setinggi Setengah Meter

"Ya biasa, gara-gara luapan Sungai Ciliwungnya," tambahnya.

Aput menjelaskan, ketinggian air masih akan terus bertambah lantaran kiriman air belum semuanya tiba di Jakarta.

Hujan dengan intesitas tinggi juga menjadi salah satu faktor terendamnya permukiman warga.

Aput menjelaskan hujan terjadi sejak malam hingga pagi hari.

"Dari tadi malam ini hujannya. Sekarang paling tinggi masih 1 meter. Bervariasi sih, kalau semakin di bawah rumahnya, semakin tinggi banjirnya," ucap Aput.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Kamis pagi, telah mengeluarkan peringatan dini bencana banjir kepada warga sekitar bantaran sungai.

Peringatan dini itu disampaikan menyusul naiknya tinggi muka air di Pos Pantau Pesanggrahan hingga 165 cm atau status Siaga III. Pos Pantau Depok juga berstatus siaga dua karena ketinggian muka air mencapai 285 sentimeter pada pukul 08.45 WIB.

Akun Twitter BPBD di DKI Jakarta, Kamis, menyebutkan peringatan status kenaikan tinggi muka air di Pos Pantau Pesanggrahan tersebut tercatat pada Kamis pukul 09.00 WIB.

Tim BPBD DKI telah memberikan info melalui Disaster Early Warning System (DEWS) kepada warga bantaran kali terkait kenaikan tinggi muka air di Pos Pantau Pesanggrahan.

Warga di sekitar bantaran Kali Pesanggarahan diminta untuk antisipasi 4,5 jam ke depan, air akan mencapai Pintu Air Cengkareng Drain.

Mereka yang berada di kawasan Cipulir, Kedoya Utara, Jelambar, Jelambar Baru, Kedoya Selatan, Tanjung Duren Utara, Kapuk Muara, Sukabumi Selatan, Kebon Jeruk, Pesanggrahan, Duri Kepa, Wijaya Kusuma, Ulujami, Kelapa Dua, Rawa Buaya, Kembangan Utara dan Kembangan Selatan diminta mewaspadai potensi banjir.

BPBD DKI Jakarta, juga menyebutkan Pos Pantau Depok berstatus siaga dua karena ketinggian muka air 285 sentimeter pada pukul 08.45 WIB.

Karena itu, BPBD DKI Jakarta meminta sejumlah wilayah, utamanya bagi warga di sekitar lintasan Kali Ciliwung, untuk mengantisipasi potensi bahaya banjir dalam 6-9 jam ke depan.

Sejumlah wilayah yang diwajibkan waspada di antaranya Srengseng Sawah, Pejaten Timur, Rawa Jati, Bale Kambang, Pengadegan, Cikoko, Cawang, Kebon Baru, Bukit Duri, Bidara Cina dan Kampung Melayu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Megapolitan
Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Megapolitan
Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com