Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demi Cipinang Melayu Tak Lagi Banjir, Warga Pinggir Kali Rela Digusur Asalkan...

Kompas.com - 26/02/2020, 17:06 WIB
Tia Astuti,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.comCipinang Melayu, Jakarta Timur terendam banjir sebanyak tujuh kali terhitung dari 1 Januari-25 Februari 2020.

Dari tujuh kali banjir yang merendam Cipinang Melayu, dua di antaranya Rabu (1/1/2020) dan Selasa (25/2/2020) yang terbesar dengan ketinggian mencapai 3 meter.

Seringnya banjir yang mereka rasakan ini membuat warga lelah karena berulang kali harus membereskan barang mereka, tetapi kemudian kembali diterjang banjir. 

Dengan kondisi itu pun, warga yang tinggal di pinggir Kali Sunter pun berharap agar kali yang sering meluap itu segera dinormalisasi. 

Baca juga: Menderitanya Warga Jakarta, Hilang Pekerjaan karena Cipinang Melayu Banjir 7 Kali

Warga rela jika harus terpaksa angkat kaki dari tempat tinggal mereka saat ini. Asalkan, mereka diberi tempat tinggl pengganti yang lebih aman dari banjir ke depannya.

"Saya kan rumahnya di pinggir kali persis. Saya juga menunggu Kali Sunter diperlebar. Kalaupun digusur saya berharap pemerintah kasih kita tempat tinggal yang lebih aman," ujar Warga RW 03 Cipinang Melayu, Ani, saat dijumpai Kompas.com di Posko Pengungsi Universitas Borobudur, Rabu (26/2/2020).

Tak hanya diperlebar, Ani berharap Kali Sunter juga dikeruk agar kedalamannya normal kembali untuk menampung air. 

Ani mengaku tenaganya cukup terkuras karena banjir  kali ini. 

Baca juga: Cipinang Melayu Banjir Lagi, Air Bersih hingga Makanan Dibutuhkan

"Biasanya kalo yang besar begitu enggak sampai sebulan sekali. Nah yang tahun ini Januari banjir, Februarinya juga banjir," ujar Ani.

Warga RW 003 Cipinang Melayu lainnya, Deden (52), juga heran mengapa bisa banjir setinggi 3 meter bisa sampai terjadi dua kali sejak awal tahun.

Padahal, menurut Deden, saluran air di perumahan warga suda steril. 

Baca juga: 7 Kali Banjir, Warga Cipinang Melayu Minta Anies Segera Normalisasi Kali Sunter

"Artinya warga udah enggak ada yang buang sampah ke got. Harapan saya sih Kali Sunter secepatnya dilebarin. Dengar-dengar bulan Mei nanti mau mulai. Semoga benar bakal dilaksanain," ujar Deden.

Di luar harapan mereka tentang program pelebaran Kali Sunter, Ani dan Deden juga menyayangkan, bantuan untuk pengungsi saat banjir yang masih kurang.

"Kalau kayak pakaian sama makanan masih kurang buat kita. Kayak makanan ini, dari pagi kami belum dapat makan baru dikasih sudah mau dzuhur begini. Terakhir makan nasi maghrib Selasa kemarin," ujar Deden.

Ani juga menambahkan, sejak banjir awal tahun, dia juga sudah banyak kehilangan pakaian

"Kalau masalah perkakas rumah tangga kami sudah pasrah deh. Tapi di pengungsian kami butuh baju sebenernya. Ini saja saya belum ganti baju dari kemarin karena sudah enggak ada lagi," ujar Ani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com