Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Pelecehan Seksual Terjadi di Kampus UI, Korban Sempat Disalahkan oleh Petugas PLK UI

Kompas.com - 01/03/2020, 08:39 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang mahasiswi mengalami pelecehan seksual di kampusnya sendiri yakni Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Rabu (26/2/2020) sore.

Bagaimana kronologinya?

Mahasiswi yang enggan disebutkan namanya menceritakan awal terjadinya peristiwa pelecehan seksual tersebut.

Kala itu, dia baru saja pulang kuliah dan berjalan seorang diri di trotoar antara FISIP dan Pusat Studi Jepang (PSJ) FIB UI.

Baca juga: Kronologi Pelecehan Seksual Mahasiswi UI di Lingkungan Kampus

 

Kemudian, dia sadar bahwa ada segerombol orang yang mengikutinya. Mereka adalah 5-6 laki-laki yang diperkirakan berusia di atas 30 tahun. Mereka baru keluar dari area PSJ FIB UI.

"Saya baru keluar dari FIB. Saya keluar dari gerbang masuk mobil. Sampai di dekat persimpangan dengan gerbang PSJ, ada gerombolan orang yang baru keluar dari PSJ juga dan mereka jalan di sekitar saya," ujar mahasiswi tersebut.

Apa yang rombongan laki-laki itu lakukan?

Mahasiswi itu berusaha tak menghiraukan segerombol laki-laki yang mengikutinya.

Dia terus berjalan kaki sembari memperhatikan ponselnya. Bahkan, dia tak menghiraukan pembicarakan laki-laki di belakangnya.

Namun, lama-lama, obrolan gerombolan laki-laki itu semakin kencang seolah ingin menarik perhatian mahasiswi tersebut.

Baca juga: Mahasiswi UI Korban Pelecehan Seksual di Kampusnya Berani Bicara meski Dihantui Trauma

 

"Mereka awalnya ngomong, 'Besok jangan lupa pakai baju, ya. Bawa baju ganti. Sempak juga jangan lupa dibawa'," kata korban.

"'Bra gimana bra? Bra juga jangan lupa dibawa ya, ha-ha-ha'," lanjut korban menirukan percakapan gerombolan lelaki itu.

Baca juga: Laporkan Pelecehan Seksual yang Menimpanya, Mahasiswi UI Malah Disalahkan Petugas Keamanan

Korban tetap berusaha tak menghiraukan isi obrolan laki-laki di belakangnya yang membahas bra. Dia terus berjalan, hingga tak disangka, salah satu laki-laki mengelus pundaknya dari arah belakang.

Sontak sang mahasiswi pun kaget dan menoleh ke belakang.

"Pundak itu kan ada itu, itulah ya. Saya kaget. Saya menoleh ke belakang. Saya ketakutan. Saya gemetaran," ujar korban.

Gerombolan laki-laki itu hanya tertawa ketika melihat korban ketakutan dan berusaha melarikan diri.

"Mereka senyum-senyum. Kemudian, saat saya jalan cepat, mereka sadar dan ketawa begitu," ungkap korban.

Apakah korban meminta pertolongan?

Korban terus berjalan cepat di tepi jalan kampus yang masih ramai lalu lalang kendaraan.

Pasalnya, saat sore, Kampus UI memang ramai oleh mahasiswa-mahasiswi yang baru pulang kuliah serta masyarakat umum yang menggunakan UI sebagai akses jalan pulang.

Baca juga: Pulang Kuliah Sore, Mahasiswi UI Alami Pelecehan Seksual di Kampusnya

Korban kemudian berniat meminta perlindungan dan bantuan ke pos Pengamanan Lingkungan Kampus (PLK) UI. Dia terus menyusuri hutan UI hingga mencapai pos PLK UI di seberang Stasiun UI.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Transjakarta 2F Rusun Cakung Barat-Pulogadung

Rute Transjakarta 2F Rusun Cakung Barat-Pulogadung

Megapolitan
Sebelum Tewas, Giri Masih Sempat Ucapkan Syahadat Saat Dievakuasi dari Bawah Tembok Roboh

Sebelum Tewas, Giri Masih Sempat Ucapkan Syahadat Saat Dievakuasi dari Bawah Tembok Roboh

Megapolitan
Tewas Tertimpa Tembok Roboh di Kramatjati, Giri Dikenal sebagai Orang Baik dan Jujur

Tewas Tertimpa Tembok Roboh di Kramatjati, Giri Dikenal sebagai Orang Baik dan Jujur

Megapolitan
Sedang Renovasi, Tembok Rumah Warga di Kramatjati Roboh dan Timpa Dua Pekerja

Sedang Renovasi, Tembok Rumah Warga di Kramatjati Roboh dan Timpa Dua Pekerja

Megapolitan
Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Megapolitan
Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja 'Citayam Fashion Week' Pindah ke Kota Tua

Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja "Citayam Fashion Week" Pindah ke Kota Tua

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Megapolitan
Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Megapolitan
Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Megapolitan
Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Megapolitan
Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Megapolitan
Pesinetron 'Tukang Bubur Naik Haji' Rio Reifan Positif Sabu

Pesinetron "Tukang Bubur Naik Haji" Rio Reifan Positif Sabu

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Megapolitan
Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com