Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selain Masker, Harga Antiseptik juga Naik Lebih dari 3 Kali Lipat

Kompas.com - 02/03/2020, 18:56 WIB
Cynthia Lova,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi


BEKASI, KOMPAS.com - Selain masker, penjualan antiseptik atau hand sanitizer meningkat pasca merebaknya virus corona.

Hal ini mengakibatkan harganya menjulang tinggi.

Bahkan, sanitizer ini juga sudah jarang ditemukan di minimarket, bahkan toko alat kesehatan lainnya.

Salah satu karyawan toko alat kesehatan Ksatrial Medical, Ayu Supendi mengatakan, hand sanitizer juga kerap diincar masyarakat semenjak merebaknya virus corona.

Baca juga: Virus Corona Masuk Indonesia, Harga Masker di LTC Glodok jadi Rp 300.000 per Kotak

Sehingga stok di tokonya pun jumlahnya saat ini sedikit.

“Tinggal sedikit ini, palingan puluhan lagi. Karena sudah pada diborong kan,” Kata Ayu di tokonya yang ada di kawasan Juanda, Senin (2/3/2020).

Menurut dia, harga antiseptik itu mulai melonjak seiring meningkatnya permintaan sejak sebulan terakhir ini.

“Banyak juga ini yang beli sanitizernya, sama aja kaya masker. Kalau beli pada borong lima atau enam sanitizer,” ujar Ayu.

Senada, karyawan toko alat kesehatan Habib, Romi mengatakan, di tokonya pun banyak yang mengincar hand sanitizer.

Tidak hanya permintaan yang naik, harganya pun melonjak.

Untuk hand sanitizer ukuran 500 mililiter dijual dengan harga Rp 85.000. Sementara sebelumnya harganya hanya Rp 25.000.

Sementara hand sanitizer berisi 70 ml dijual dengan harga Rp 25.000, yang sebelumnya dijual Rp 15.000.

Harga yang naik drastis pun tak jarang diprotes pembeli.

“Banyak banget yang protes kok, tanya harganya kenapa mahal,” kata Romi.

Sama seperti masker, meski harganya mahal berkali-kali lipat, hand sanitizer tetap diburu masyarakat. 

“Saya beli ini (sanitiser) lima botol lumayan buat stock di rumah, antisipasi virus corona aja,” ujar pembeli bernama Julius.

Baca juga: Setelah Pengumuman 2 WNI Positif Corona, Pasar Pramuka Diserbu Warga yang Cari Masker

Julius menyarankan agar pemerintah menurunkan harga sanitizer itu. Sehingga warga dengan gampang bisa membeli sanitizer itu.

“Ya harganya mbok dikurangilah ya, dibanding mahal banget kaya gini, kan kita susah juga,” tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com