DEPOK, KOMPAS.com - Menteri Kesehatan RI Terawan Agus Putranto menganggap langkah RS Mitra Keluarga Depok meliburkan sejumlah tenaga medisnya sebagai langkah berlebihan.
Sebelumnya, sejumlah tenaga medis RS Mitra Keluarga Depok berinteraksi dengan pasien positif virus Corona yang berobat di rumah sakit itu, akhir Februari 2020 lalu.
"Itu paranoid. Berlebihan," ujar Terawan dalam kunjungannya ke RS Mitra Keluarga Depok, Senin (2/3/2020) sore.
"Letaknya salah. Kalau dipantau di rumah itu kan kita justru tidak bisa memantau karena harus masuk ke area pribadi," ia menambahkan.
Baca juga: Kronologi 2 WNI Positif Corona, Berawal dari Dansa dengan WN Jepang
Dikonfirmasi terpisah, Direktur RS Mitra Keluarga Depok, Elisabeth Setyowati membenarkan bahwa sejumlah tenaga medisnya diliburkan.
Namun, Elisabeth yang irit bicara menampik bahwa tenaga medisnya ada yang dalam keadaan sakit atau menunjukkan gejala terpapar virus Corona.
"Memang sudah dari kemarin. Sekarang sih masih di rumah, tapi kita koordinasikan dengan Dinkes dulu ya," ujar Elisabeth kepada Kompas.com, Senin sore.
"Tidak ada yang gejala. Semua sehat," ia menambahkan.
Baca juga: Restoran Amigos Kemang Tempat WNI Tertular Corona Benarkan Ada Kegiatan Dansa
Sebelumnya, Pemerintah Kota Depok melalui Sekretaris Daerah, Hardiono menyampaikan bahwa terdapat 73 tenaga medis yang kondisi kesehatannya tengah dipantau.
Mereka dikhawatirkan terpapar virus corona karena sempat berinteraksi dengan pasien positif virus Corona.
Dalam keterangannya, Hardiono menjelaskan bahwa sebagian besar dari 73 orang itu mengalami gejala gangguan pernapasan dan demam.
"Rumah Sakit Mitra total mendata sekitar 73 orang, 40 orang dengan gejala pilek, batuk, dan demam, sementara tanpa gejala itu ada 33 orang," kata dia, Senin.
Kronologi
Dua orang warga Depok, ibu (64) dan anak (31), positif terkena virus Corona. Keduanya kini dirawat di RSPI Sulianto Saroso, Jakarta Pusat.
Keduanya tertular dari warga negara Jepang.