Menurut dia, khawatir terhadap kesehatan diri sendiri dari virus dengan nama resmi SARS-CoV-2 jauh lebih baik, supaya dapat segera dilaporkan ke hotline dan langsung didata.
Jika tidak, maka kemungkinan penyebaran infeksi virus corona justru tak terpantau dan akan membahayakan warga yang lebih banyak ke depannya.
Baca juga: Dua Aksi Heroik Warga, Bagi Masker Gratis sampai Larang Borong Dagangan
"Termasuk masyarakat yang khawatir karena ia baru dari luar negeri atau orang yang kemarin merasa bertemu dengan orang yang punya indikasi virus corona," jelas Sidik.
"Nanti ada screening by phone, ditanya seperti apa. Kalau hasil screening bisa ditingkatkan jadi ODP (orang dengan pemantauan), maka akan di-monitoring," tambah dia.
Hingga saat ini, Sidik mengklaim bahwa hotline ini telah menerima sejumlah laporan dari warga Depok yang resah akan kesehatannya.
Seluruh laporan itu, menurut dia, tidak mengkhawatirkan. Namun, Sidik ogah membeberkan datanya karena bukan wewenang dia.
"Petugas call center kami 3 shift, 24 jam. Satu shift 4 orang plus 1 supervisor. Dokter jaga di 119 itu semua kami layanannya 24 jam," tutup Sidik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.