Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Masih Selidiki Penganiayaan Sopir oleh Majikan di Bintaro

Kompas.com - 09/03/2020, 16:24 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Kepolisian Tangerang Selatan masih menyelidiki dugaan penganiayaan yang menimpa Yanuardi (48).

Yuniardi yang bekerja sebagai sopir itu diduga dianiaya majikannya, LW di salah satu perumahan kawasan Bintaro Sektor 7, Tangerang Selatan.

"Masih dalam penyelidikan juga oleh Reskrim. Insha Allah kami terus melakukam pemeriksaan terhadap saksi-saksi," ujar Kapolres Tangsel AKBP Iman Setiawan, di kawasan Serpong, Tangsel, Senin (9/3/2020).

Berdasarkan pengakuan Yanuardi, ada sekitar 40 pekerja di rumah majikannya tersebut.

Baca juga: Derita Sopir Babak Belur Dipukuli Majikan di Bintaro

 

Sebagian di antaranya juga mengalami dugaan penganiayaan yang dilakukan majikannya di dalam ruang tertutup.

 

Oleh karena itu, sampai saat ini Iman meminta jajaran mendalami lebih dulu terkait profesi LW selama ini.

"Ini kita masih didalami. Proses penyelidikan," ucap dia.

Baca juga: Sudah Dipukuli Sampai Memar oleh Majikan, Sopir di Bintaro Masih Dituduh Pura-pura Sakit

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Tangsel AKP Muharram Wibisono mengatakan, jajarannya telah mendatangi rumah LW.

Namun, sampai saat ini Polisi masih menunggu keterangan Yanuardi mengenai penganiayaan yang dialaminya.

"Kami memang di lapangan sudah melakukan penyelidkan, cuma masih gali semua belum bisa kami pastikan dan putuskan (pelaku) karena masih proses penyelidikan," ucapnya.

Seorang sopir yang bernama Yanuardi (47) mengalami luka lebam disekujur tubuhnya diduga akibat dianiaya oleh majikannya, LW. Yuniardi pun melaporkan kejadian yang dialaminya ke Polres Tangerang Selatan, Kamis (5/3/2020).KOMPAS.com/Muhamad Isa Bustomi Seorang sopir yang bernama Yanuardi (47) mengalami luka lebam disekujur tubuhnya diduga akibat dianiaya oleh majikannya, LW. Yuniardi pun melaporkan kejadian yang dialaminya ke Polres Tangerang Selatan, Kamis (5/3/2020).

Adapun, penganiayaan yang dialami Yanuardi terjadi dua kali sepanjang dia bekerja dalam satu bulan terkahir oleh LW.

Yanuardi menceritakan, aksi penganiayaan tersebut pertama kali terjadi pada saat beberapa hari bekerja dengan LW.

Baca juga: Sopir yang Dianiaya Majikan di Bintaro Mengaku Trauma, Tubuh Pun Masih Memar

 

Saat itu Yanuardi diminta untuk memanasi mobil untuk mengantarkan dua cucu dari LW ke suatu tempat.

"Jam 6 pagi sudah manasin mobil. Tapi jam 6 itu harus pake mobil dua. Karena cucu dua berarti harus ada dua. Tapi sopir yang satu cuma sediakan satu mobil. Kebetulan saya lagi duduk, dipanggil bapak (LW) disitu saya digarasi dipukuli," kata Yanuardi.

Kejadian penganiayaan kembali terjadi pada saat Yanuardi diminta untuk menjemput anaknya di Bandara Soekarno Hatta.

Baca juga: Dipukuli Majikan hingga Babak Belur, Sopir di Bintaro Lapor Polisi

 

Yanuardi yang menjemput manjikannya dengan adanya pengawalan terjadi kesalahpahaman hingga menyebabkan plang pintu tol patah.

"Jadi motoris lewat, kemudian saya ikut lewat otomatis plang tertutup dan kena mobil hingga patah, dikira saya nggak ngetab (buat bayar tol) . Kemudian saya jalan, kata anaknya selesaikan dulu masalah itu. Setelah selesai saya sudah ditunggu bapak, dan kembali terjadi (dianiaya)," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com