Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kondisi 5 Pasien Positif Corona di RS Persahabatan, Masih Ada yang Demam dan Sesak Napas

Kompas.com - 10/03/2020, 18:26 WIB
Dean Pahrevi,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama RSUP Persahabatan Rita Rogayah mengatakan bahwa kondisi seluruh pasien positif Covid-19 yang diisolasi semakin membaik.

Pada Selasa (10/3/2020), diketahui terdapat lima pasien positif Covid-19 yang diisolasi di RSUP Persahabatan. Kelima pasien itu disebut sebagai kasus 5, 6, 14, 18, dan 19.

Namun pada Selasa siang, dua dari lima pasien tersebut dinyatakan negatif Covid-19 berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium pertama.

Kedua pasien yang akhirnya dinyatakan negatif itu disebut sebagai kasus 6 dan 14. Namun, dua kasus itu belum bisa dinyatakan sembuh sepenuhnya karena masih harus menunggu uji lab kedua.

Baca juga: Pasien Positif Virus Corona Bertambah, Kini Totalnya Ada 27 Orang

Terkait hal itu, Rita memastikan bahwa seluruh pasien positif corona tersebut semakin membaik dan tidak ada yang menggunakan alat bantu napas.

"Semua yang dirawat positif ini tidak menggunakan alat bantu napas dari awal masuk rumah sakit. Mereka umumnya kondisinya sudah agak baikan," kata Rita di lokasi, Selasa.

Meski membaik, Rita menambahkan bahwa terdapat sejumlah pasien yang masih mengalami gejala ringan corona, seperti batuk dan demam.

"Yang batuk dan kemudian demam hanya ada satu, yang satu keluhannya sesak napas. Tapi yang empat itu keadaan umumnya relatif baik. Yang sesak hanya satu orang (pasien kasus 5)," ujar Rita.

Baca juga: Pasien yang Dinyatakan Positif Virus Corona Bertambah 8 Orang

Perkembangan terakhir pada Selasa (10/3/2020) pukul 17.30, total ada 27 pasien positif corona di Indonesia. Di antara 15 pasien itu, terdapat 4 orang WNA.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com