Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahmad Syaikhu Soroti Kemacetan di Kota Bekasi yang Tak Kunjung Beres

Kompas.com - 10/03/2020, 20:41 WIB
Vitorio Mantalean,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Anggota Komisi V DPR RI, Ahmad Syaikhu, menyebutkan kemacetan di Kota Bekasi, Jawa Barat, merupakan pekerjaan rumah pemerintah kora setempat yang tak kunjung rampung.

Dia menyampaikan hal itu bertepatan dengan perayaan hari jadi ke-23 Kota Bekasi, Selasa (10/3/2020).

"Beberapa hal yang masih harus mendapat perhatian adalah berbagai keluhan masyarakat berkaitan dengan kemacetan yang tentunya harua diurai secara bersama-sama," ujar Syaikhu selepas perayaan di Lapangan Alun-alun, Bekasi Selatan, Selasa.

Baca juga: Kota Bekasi Ultah ke-23, Wali Kota Janji Tak Akan Persulit Pembangunan Rumah Ibadah

Pria yang pernah jadi wakil wali kota Bekasi pada periode 2013-2018 itu menganggap bahwa masalah kemacetan bukan hanya jadi tanggung jawan Pemkot Bekasi.

Pemerintah pusat punya andil dalam persoalan ini. Apalagi, soal mengurai kemacetan bukan cuma perkara membangun infrastruktur, tetapi juga tentang edukasi warga.

"Perlu penataan infrastruktur, mungkin dari pusat juga diperlukan turun tangan, dari provinsi, dan dari Kota Bekasi sendiri," kata Syaikhu.

"Saya berharap bahwa dalam penataan infrastruktur ini, bukan hanya infrastrukturnya ansicht yang dibangun, ini perlu ada budaya yang perlu diedukasi," tambah politikus PKS tersebut.

Pria yang pernah mencalonkan diri sebagai kandidat wakil gubernur Jawa Barat pada Pilkada 2018 itu juga menilai bahwa Kota Bekasi cukup diuntungkan dari sisi infrastruktur transportasi massal. Pasalnya, ada beberapa moda transportasi massal yang dibangun pemerintah pusat melintas wilayah Kota Bekasi.

"LRT (Jabodebek) dan sarana lainnya ini harus dimanfaatkan oleh Kota Bekasi. Karena kalau tidak dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya, kalau kita masih menggunakan kendaraan pribadi, akhirnya keberadaan infrastruktur ini tidak akan berdampak mengurangi kemacetan," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Megapolitan
Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Megapolitan
Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Megapolitan
Expander 'Nyemplung' ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Expander "Nyemplung" ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Megapolitan
Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Megapolitan
Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com