Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER JABODETABEK] Istri Irjen Boy Rafli Ditabrak Transjakarta | Gempa di Jakarta

Kompas.com - 11/03/2020, 09:46 WIB
Sabrina Asril

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Istri Wakil Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri Irjen Boy Rafli Amar terlibat dalam kecelakaan pada Selasa (10/3/2020) kemarin.

Istri Boy yang bernama Irawati itu tengah menumpang di sebuah mobil SUV. Namun, naah, mobil yang ditumpanginya ditabrak bus Transjakarta di kawasan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

Peristiwa tabrakan istri Boy Rafli ini menjadi berita paling populer di Megapolitan Kompas.com sejak kemarin.

Baca juga: PT Transjakarta Sebut Bus yang Tabrak Mobil Istri Boy Rafli Melaju Sendiri

Selain peristiwa tabrakan itu, ada pula peristiwa gempa di Jakarta hingga perkembangan pasien positif corona yang masih menjadi perhatia pembacan.

Jika Anda terlewat, berikut empat berita populer Megapolitan Kompas.com sepanjang kemarin hingga pagi ini:

1. Istri Boy Rafli ditabrak Transjakarta

Istri Boy Rafli terlibat kecelakaan mobil karena tertabrak bus transjakarta.

Irawati diketahui sedang berada di dalam mobil SUV berjenis Mitsubishi Pajero Sport berwarna hitam. Mobil tersebut rusak di bagian belakang.

Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo mengatakan, pihaknya akan mengecek CCTV di sekitar jalur busway untuk memastikan kronologi kecelakaan.

"Nanti kami lihat di TransJakarta ada CCTV-nya, kami akan ambil CCTV untuk tahu seperti apa kejadiannya," ucap Sambodo.

Baca juga: Bus Transjakarta Tabrak Mobil Istri Irjen Boy Rafli, Polisi Cek CCTV

"Masih pengecekan. Cuma kronologinya mobil Pajero mau belok ke kanan ke Pakubuwono, lalu bus TJ dari halte itu mau lurus, dari halte tiba-tiba melaju menabrak si Pajero itu," tambah Sambodo.

Saat ini, istri dari mantan Kepala Divisi Humas Mabes Polri itu sedang menjalani perawatan di rumah sakit.

Sementara itu, bus telah diamankan Kepolisian untuk kepentingan penyelidikan.

Di sisi lain, pengemudi yang menabrak istri Boy Rafli itu mendapat sanksi dari PT Transjakarta.

Kepala Divisi Sekretaris Korporasi dan Humas PT Transportasi Jakarta Nadia Diposanjoyo mengatakan, pengemudi diberi sanksi berupa stop operasi dan sanksi administrasi.

"Pengemudi diberikan sanksi berupa stop operasi dan sanksi administrasi akan diberikan setelah proses penyidikan selesai dilakukan," ucap Nadia dalam keterangannya, Selasa (10/3/2020).

Baca juga: Istri Irjen Boy Rafli Amar Alami Kecelakaan di Jakarta Selatan

Menurut dia, saat kejadian, bus TJ 659 berada di halte Kebayoran Lama arah Tanah Abang. Pengemudi memajukan bus untuk menaikkan dan menurunkan penumpang.

"Pada saat bersamaan, ada pelanggan yang naik dan pengemudi membuka pintu. Namun, tiba-tiba armada melaju kencang sendiri menabrak kendaraan pribadi," kata Nadia.

Baca selengkapnya di sini.

2. Jakarta gempa kemarin

Gempa terjadi di Jakarta, Selasa (10/3/2020) sekitar pukul 17.18 WIB. Pusat gempa berasal dari timur laut Sukabumi, Jawa Barat.

Hal ini terkonfirmasi dari keterangan yang dikeluarkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui akun Twitter resminya.

BMKG menyebutkan, kekuatan gempa bermagnitudo 5,0.

"Gempa Mag:5.0, 10-Mar-20 17:18:05 WIB, Lok:6.89 LS,106.62 BT (13 km TimurLaut KAB-SUKABUMI-JABAR)," tulis @infoBMKG.

Baca juga: Update Gempa Sukabumi: 130 Rumah Rusak

Sumber gempa berada di kedalaman 10 kilometer. BMKG memastikan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami.

Gempa yang terjadi di Sukabumi, Jawa Barat tak hanya dirasakan warga Jakarta. Guncangan juga dirasakan di Depok dan Bogor, Jawa Barat.

"Gempa terasa sedang di Kota Bogor sekitar 4-6 detik, masyarakat tidak panik. Belum ada info terkait dampak gempa," demikian pernyataan tertulis resmi yang diterima dari Badan Nasional Penanggulanan Bencana (BNPB), Selasa (10/3/2020) sore.

Baca juga: Fakta Terkini Gempa Guncang Sukabumi, 35 Rumah Rusak dan Warga di Bogor Mengungsi

BNPB menyebutkan gempa terasa kuat sekitar 5 detik di Kabupaten Sukabumi.

Sementara itu, warga Pancoran Mas, Depok juga merasakan gempa dalam waktu yang singkat.

"Guncangan yang ditimbulkan tak begitu besar. Durasinya juga sangat singkat, sekitar tiga detik," ujar Ambaranie (28).

Baca selengkapnya di sini.

3. Pria Singapura meninggal dunia di bandara, bukan karena corona

Pria berkewarganegaraan Singapura tiba-tiba jatuh terkapar dan meninggal dunia di Terminal 2F Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.

Kapolres Bandara Soekarno-Hatta Kombes Adi Ferdian Saputra mengatakan, peristiwa meninggalnya pria asal Singapura tersebut terjadi pada Senin (9/3/2020) pukul 17.00 WIB.

"Kejadian pukul 17.00 WIB kemarin," ujar dia saat ditemui di Mapolres Bandara Soekarno-Hatta, Selasa (10/3/2020).

Baca juga: Menteri Kesehatan Inggris Positif Tertular Virus Corona

Adi mengatakan, menurut keterangan dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Soekarno-Hatta, pria bernama Shariffudin itu memiliki riwayat penyakit.

Setelah terkapar, kepalanya kemudian membentur ke lantai dan menyebabkan keretakan di kepala, kemudian meninggal.

"Korban memang ada riwayat sakit," kata dia.

Senior Manager of Branch Communication and Legal Bandara Internasional Soekarno-Hatta PT Angkasa Pura II Febri Toga Simatupang menegaskan, warga negara asing (WNA) asal Singapura yang meninggal di Terminal 2F bukan disebabkan virus corona.

Baca selengkapnya di sini.

4. Dua kasus pertama corona jalani 10 hari isolasi, belum juga sembuh

Ibu dan anak yang jadi Kasus-01 dan Kasus-02 Covid-19 sudah 10 hari diisolasi di RSPI Sulianti Saroso.

Direktur Medik Keperawatan dan Penunjang RSPI Sulianti Saroso Dyani Kusumowardhani mengatakan, kondisi kedua pasien itu cenderung membaik dan hanya menyisakan batuk.

Akan tetapi, hasil pemeriksaan dari pasiem tersebut masih dinyatakan positif Covid-19.

"Memang banyak faktor menyebabkan orang menjadi sakit atau kemudian menjadi sembuh lagi. Faktor dari dalam dia sendiri faktor lingkungannya," kata Dyani di RSPI Sulianti Saroso, Selasa (10/3/2020).

Baca juga: 8 Pedoman Penyiaran Informasi Virus Corona, Salah Satunya Lindungi Identitas Pasien

Menurut dia, pihak RSPI Sulianti Saroso sudah berupaya sebaik mungkin untuk menjaga lingkungan sekitar pasien dengan menerapkan isolasi ketat.

Mereka juga terus meningkatkan daya tubuh seluruh pasien yang dirawat dengan asupan gizi yang baik.

"Kalau melihat gejala klinisnya cukup baik, enggak berat. Atau mungkin ada faktor x lain yang membuat kuman masih ada di dalam tubuh mereka. Kami belum tahu persis. Faktor x dari si penderita," ucap Dyani.

Meski begitu, pihak rumah sakit masih terus mencoba berbagai cara untuk menyembuhkan pasien yang dinyatakan positif Covid-19.

Baca selengkapnya di sini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Megapolitan
Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Megapolitan
Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi Mulai Mei 2024

Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi Mulai Mei 2024

Megapolitan
Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Megapolitan
Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Megapolitan
Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Megapolitan
PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

Megapolitan
Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Megapolitan
Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Megapolitan
Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Megapolitan
Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Megapolitan
Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Megapolitan
Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika dkk ke Lido untuk Direhabilitasi

Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika dkk ke Lido untuk Direhabilitasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com