TANGERANG, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan, wabah virus corona tipe 2 yang menyebabkan penyakit covid-19 tidak begitu banyak berdampak pada penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta.
Menurut dia, Bandara Soekarno-Hatta justru mengalami pertumbuhan dari sisi jumlah penerbangan selama triwulan pertama tahun 2020.
"Jika perbandingan tahun 2019 dan 2020, kami tumbuh," kata dia di kantornya di Bandara Soekarno-Hatta, Rabu (11/3/2020).
Baca juga: Soekarno-Hatta Siapkan Jalur Khusus bagi Penumpang dari 3 Negara
Awaluddin menjabarkan, total pergerakan pesawat dari Januari 2019 sampa 9 Maret 2019 terekam sebanyak 93.847 pesawat.
Pada Januari sampai dengan 9 Maret 2020, ada 101.766 pergerakan pesawat dari Bandara Soekarno-Hatta.
Itu artinya ada pertumbuhan pergerakan pesawat sebanyak 8 persen dari tahun sebelumnya.
Begitu juga dengan pergerakan penumpang. Meskipun persentase pertumbuhan tidak sebesar pertumbuhan pergerakan pesawat, pergerakan penumpang di Bandara Soekarno-Hatta tercatat naik.
"Ada 12.746.879 penumpang di (awal) tahun 2019," kata dia.
Di awal tahun 2020, dari awal Januari sampai dengan 9 Maret 2020, tercatat 13.053.346 penumpang yang hilir mudik di Soekarno-Hatta.
Data tersebut mencatat pertumbuhan pergerakan penumpang di Soekarno-Hatta tumbuh 2 persen.
Awaluddin mengatakan, pertumbuhan positif tersebut didominasi pergerakan penumpang dan pesawat di rute domestik.
Di penerbangan internasional memang ada penurunan penumpang dan pergerakan pesawat seiring dengan adanya wabah virus corona.
"Memang ada penurunan di penerbangan internasional," kata dia.
Namun dia tidak menjelaskan secara detail berapa jumlah penurunan pergerakan penumpang dan penerbangan dari rute internasional.
Awaluddin hanya mengatakan, penurunan jumlah penerbangan dan penumpang di rute internasional masih bisa ditutup dari penerbangan domestik yang porsinya 75 persen dari jumlah penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta.
"Jadi (penerbangan domestik) bisa menutup (dampak sepinya penerbangan) yang internasional yang hanya 25 persen," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.