Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terdapat 265 Kasus DBD di Jaktim, Warga Diminta Waspada

Kompas.com - 12/03/2020, 10:14 WIB
Dean Pahrevi,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Terdapat 265 kasus demam berdarah dengue (DBD) yang terjadi di Jakarta Timur, terhitung sejak awal tahun 2020.

Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur Indra Setiawan mengatakan bahwa jumlah kasus tersebut terhitung sejak Januari hingga per 10 Maret 2020.

"Dari Januari sampai per 10 Maret di Jakarta Timur ada 265 kasus, 265 pasien. Tidak ada kasus yang meninggal dunia," kata Indra saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (12/3/2020).

Adapun data kasus DBD di seluruh wilayah DKI Jakarta mengalami penurunan dibanding tahun 2019. Kasus DBD yang terjadi selama 2020, yakni 275 kasus pada Januari, 600 kasus pada Februari, dan 95 kasus pada Maret 2020.

Baca juga: Ada 970 Kasus DBD di Jakarta hingga Hari Ini, Menurun Dibanding Tahun Lalu

Sedangkan, data kasus DBD pada awal tahun 2019, yakni 989 kasus pada Januari 2019, 1.569 kasus pada Februari 2019, dan 1.983 kasus pada Maret 2019.

"Walaupun menurun, kita tetap harus waspada. Mengingat, berdasarkan berita yang ada di beberapa daerah terdapat lonjakan kasus DBD," ujar Indra.

Menurut Indra, sejumlah wilayah Jakarta Timur yang terendam banjir beberapa waktu lalu menyebabkan timbulnya tempat berkembang biak nyamuk penular DBD.

"Terutama di area outdoor yang sulit atau tidak terjangkau, seperti barang bekas (Botol, bekas air mineral dan lain-lain ) akan terisi oleh air hujan dan menjadi tempat potensial perkembangbiakan nyamuk penular DBD," ujar Indra.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com