Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Erick Thohir hingga Kepala BNPB Pantau Penyemprotan Disinfektan di Stasiun Gambir untuk Cegah Corona

Kompas.com - 12/03/2020, 18:02 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dan Kepala Badan Nasional Penganggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo mendatangi Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (12/3/2020).

Keduanya menyaksikan pembersihan dan penyemprotan disinfektan untuk mencegah penyebaran virus corona.

Stasiun Gambir dipilih karena merupakan salah satu tempat yang menjadi pusat keramaian dan tempat berkumpulnya masyarakat.

Baca juga: Tetap Diadakan di Tengah Isu Corona, Bekasi Night Festival Targetkan 3.000 Pengunjung

Doni mengatakan, pembersihan ini dilakukan sesuai instruksi Presiden RI Joko Widodo yang  meminta semua jajaran membersihkan tempat-tempat umum.

"Hari ini kita melakukan pembersihan di stasiun kereta api Gambir. Program ini sebenarnya sudah berjalan beberapa hari terakhir, sejak bapak presiden menugaskan sejumlah pejabat yg hadir pada hari selasa pagi yang lalu di istana bogor," ucap Doni kepada wartawan, Kamis (12/3/2020).

Menurut dia, tak hanya Stasiun Gambir, namun juga seluruh stasiun disemprotkan disinfektan secara berkala.

Sementara itu, Menteri BUMN Erick Thohir menuturkan, pihaknya mencoba menekan penyebaran virus corona dengan melakukan penyemprotan di tempat yang banyak aktivitas warga.

"Kita coba me-minimize risiko-risiko, apalagi ini kan tempat publik yang sangat crowded yang banyak orang. Oleh karena itu kita melakukan hal ini. Dan kita melakukan ini bukan karena teman-teman wartawan hadir, jadi sudah berlangsung beberapa hari dan sehari sekali dilakukan," kata dia.

Adapun, hingga Kamis sore, total kasus virus corona Covid-19 di Indonesia menjadi berjumlah 34 orang.

Sebelumnya, salah satu pasien positif virus corona di Indonesia juga dikabarkan meninggal dunia pada Rabu (11/3/2020). 

Pasien meninggal merupakan seorang perempuan warga negara asing (WNA) berusia 53 tahun. Ia adalah pasien pada kasus 25. 

Baca juga: Pasien 01 dan 02 Masih Positif Virus Corona, RSPI: Tak Mudah Konversi Jadi Negatif

Menurut Juru Bicara pemerintah untuk penanganan virus corona, Achmad Yurianto, pasien tersebut masuk ke rumah sakit dalam keadaan sakit berat. Ia diketahui memiliki riwayat penyakit seperti diabetes, hipertensi, dan paru obstruksi menahun.

Sementara, untuk 7 pasien baru yang diumumkan, seluruhnya disebut sebagai imported case.

Kasus ini menambah daftar virus corona yang merupakan imported case di Indonesia.

Dengan 7 pasien baru tersebut, total imported case menjadi 19 kasus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rio Reifan Lagi-lagi Terjerat Kasus Narkoba, Polisi: Tidak Ada Rehabilitasi

Rio Reifan Lagi-lagi Terjerat Kasus Narkoba, Polisi: Tidak Ada Rehabilitasi

Megapolitan
Dibutuhkan 801 Orang, Ini Syarat Jadi Anggota PPS Pilkada Jakarta 2024

Dibutuhkan 801 Orang, Ini Syarat Jadi Anggota PPS Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Megapolitan
Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Megapolitan
Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Megapolitan
Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Megapolitan
Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Megapolitan
Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Megapolitan
Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Megapolitan
'Update' Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

"Update" Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

Megapolitan
Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Megapolitan
Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com