Kekhawatiran ini ditambah lagi dengan menipisnya stok makanan dengan cepat.
Tetapi, pemerintah setempat dengan cepat melakukan penanganan dengan mengendalikan stok makanan dan minuman bagi masyarakat.
"Makanan sehari-sehari masih normal. Selalu tersedia di supermarket dan pasar terdekat. Tidak ada panic buying sekarang-sekarang ini. Di awal memang sempat ada," ucap mahasiswa yang kuliah di provinsi Gyeonggi.
Baca juga: Pemprov DKI: Kasus Virus Corona Banyak Terjadi di Permukiman Tak Kumuh
Waktu kuliah yang padat dibarengi dengan olahraga dan istirahat membuat AT bersama teman-temannya kadang memesan makanan atau bumbu makanan secara online.
Cara ini juga dinilai ampuh dalam menghindari penyebaran virus corona.
"Tapi di sini jadi lebih terdorong untuk belanja online karena memang ada platform belanja online, bahkan untuk kebutuhan dapur sehari-hari termasuk sayuran segar," ucap AT.
Kecemasan dari pihak keluarga yang berada di Indonesia sempat muncul seiring berkembannya virus corona di Korea Selatan.
Saking cemasnya, AT diminta untuk segera pulang ke Indonesia.
Namun, dirinya tetap berpendiriam untuk tidak meninggalkan studinya dan tetap melanjutkannya.
"Keluarga sempat cemas lah, tadinya disuruh apa balik aja kan gitu. Tapi ya gue kan ngampus juga seperti biasa," ucap AT.
Kini, AT berharap agar wabah penyakit corona ini segera berakhir dan kehidupan kembali normal.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan