Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejumlah Rapat di DPRD DKI Dibatalkan karena Corona, Kecuali Pembahasan Wagub

Kompas.com - 16/03/2020, 13:25 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta menunda sejumlah agenda rapat yang seharusnya digelar pada Senin (16/3/2020) hari ini.

Penundaan ini dilakukan untuk mencegah penularan virus corona (Covid-19) yang kini merebak.

Apalagi Presiden Joko Widodo hingga Gubernur DKI Jakarta Anies Baswean mengimbau kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap wabah Covid-19. Salah satu caranya dengan memulai mengurangi aktivitas di luar rumah.

Baca juga: Pemprov DKI-Pemerintah Pusat Bersatu Gelorakan Kerja dari Rumah

"Ya karena mengantisipasi (virus corona) dan sesuai dengan arahan-arahan dari pak Presiden Jokowi," ucap Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris DPRD DKI Jakarta, Hadameon Aritonang saat dihubungi, Senin (16/3).

Meski demikian, ada satu agenda rapat yang tetap dilanjutkan yakni rapat pembahasan pemilihan calon wakil gubernur (cawagub) DKI. Rapat tersebut terus dilaksanakan oleh anggota Panitia Pemilihan (Panlih) wagub.

Apalagi pelaksanaan pemilihan orang nomor dua di ibu kota itu tinggal menunggu hitungan yaitu pada 23 Maret 2020.

"Jadi semua rapat selain panlih wagub kita undur sampai waktu yang belum ditentukan," kata dia.

Baca juga: Cegah Penyebaran Corona, Bupati Tangerang Juga Liburkan Sekolah Selama Dua Minggu

Selain itu, untuk mengantisipasi penyebaran virus asal Wuhan ini, DPRD DKI menyediakan hand sanitizer di sejumlah tempat di gedung tersebut.

"Kita hanya membuat suatu antisipasi bikin wastafel didepan, ada hand soap nya, ada alkohol untuk cuci tangan (handsanitizer) itu dulu yang kita laksanakan," tambahnya.

Adapun ada empat agenda rapat yang mestinya hari ini digelar tapi harus ditunda yakni:

1. Rapat membahas ketahanan pangan dan stabilitas harga dalam menghadapi bulan ramadhan dan hari raya idul fitri 1441 hijriah dan antisipasi kesedian pangan dalam ancaman Covid-19. Rapat ini seharusnya digelar pukul 10.00 WIB oleh komisi B DPRD DKI.

2. Penjelasan dan paparan eksekutif mengenai raperda tentang perubahan kedua atas perda nomor 3 tahun 2012 tentang retribusi daerah.

Kemudian agenda kedua menerima saran dan masukan terhadap raperda. Rapat ini mulanya digelar pukul 10.00 WIB oleh komisi B DPRD DKI di ruang Bapemperda.

3. Pembahasan pasal-pasal mengenai raperda tentang perubahan atas perda nomor 15 tahun 2020 tentang pajak penerangan jalan.

Jadwal pembahasan ini harusnya digelar 13.30 WIB oleh komisi B DPRD DKI di ruang Bapemperda. Namun harus ditunda karena wabah corona.

4. Penjelasan terkait penanganan virus corona (Covid-19).  Rapat awalnya akan digelar sekitar pukul 10.00 WIB di oleh komisi E DPRD DKI. Tapi harus ditangguhkan untuk menekan penularan corona.

Sebelumnya, pada Sabtu (14/3/2020), jumlah kasus yang dikonfirmasi mencapai 96 kasus, yaitu bertambah 27 kasus dibanding hari sebelumnya.

Dari 96 kasus tersebut, salah satu pasien yang dikonfirmasi adalah Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. 

"Per hari ini dari lab yang saya terima pagi ya, hari ini kita dapatkan 21 kasus baru, di mana 19 di antaranya di Jakarta, dua di Jawa Tengah," kata Juru Bicara Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto, seperti dikutip laman Kementerian Kesehatan, Minggu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com