Padahal, lanjut Y, rumah sakit itu bukan rumah sakit rujukan pasien terinfeksi virus corona. Oleh karena itu, rumah sakit tempat praktik Y hanya melayani pemeriksaan swab.
Pasien yang positif terinfeksi virus corona akan langsung dirujuk ke rumah sakit rujukan terdekat.
Sedangkan pasien yang negatif terinfeksi virus corona akan menjalani perawatan seperti biasa sesuai gejala klinis para pasien.
Perjuangan Y di tengah mewabahnya virus corona tak berhenti di situ.
Dia pun harus menyesuaikan jadwal praktiknya. Pasalnya, pihak rumah sakit mengubah jadwal praktik semua dokter agar dapat melayani para pasien secara maksimal.
Pihak rumah sakit juga membagi beberapa klaster perawatan bagi para dokter.
Hal ini bertujuan untuk memudahkan para dokter untuk merawat pasien dan mengantisipasi penyebaran virus corona.
"Nah, sekarang (jadwal) kita benar-benar dirombak habis-habisan, dibikin supaya jam kerja enggak 'manusiawi', dalam tanda kutip ya. Jujur sekarang kerja office hour aja, enggak ada piket jaga lagi," ungkap Y.
Kendati demikian, pihak rumah sakit tak selamanya memperlakukan tenaga medisnya sebagai "budak" untuk melayani para pasien.
Mereka juga diberi waktu istirahat agar meningkatkan sistem imunitas tubuh.
Baca juga: Cerita WNI Pulang dari Negara Terjangkit Corona Lalu Periksakan Diri di RSUD Pasar Minggu
Pasalnya, dokter harus selalu sehat agar dapat merawat para pasien dan menghindari jatuhnya pasien-pasien berikutnya yang berasal dari tenaga medis.
"Tapi, dibikin juga jam kerjanya itu lebih sehat, imun kita lebih bagus, ada upaya-upaya seperti itu jaga," lanjutnya.
Adapun, hingga Senin sore, pemerintah memastikan jumlah pasien yang terkonfirmasi mengidap virus corona atau Covid-19 bertambah sebanyak 17 orang.
Hal itu disampaikan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto dalam keterangan pers kepada wartawan di Jakarta.
"Ada penambahan jumlah pasien sebanyak 17 orang (positif tertular virus corona) sehingga saat ini ada 134 pasien yang tertular," ujar Yuri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.