Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Teknis Rapid Tes Covid-19 di Stadion Patriot Bekasi

Kompas.com - 22/03/2020, 16:18 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Jessi Carina

Tim Redaksi

 

BEKASI, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan menggelar pemeriksaan cepat atau rapid test Covid-19 di Stadion Patriot, Bekasi pada Selasa (24/3/2020) nanti.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil kemudian menjelaskan bagaimana teknis pelaksanaan rapid test yang bisa diikuti oleh warga berdasarkan kriteria tertentu.

"Yang naik motor mungkin satu jalur, yang naik mobil satu jalur, yang tidak berkendaraan, itu ketua RW dan Lurah wajib menyediakan fasilitas kendaraannya," kata pria yang disapa Emil itu dipantau di siaran langsung Instagram @pikobar_jabar, Minggu (22/3/2020).

Baca juga: Selasa Depan, Pemprov Jabar Gelar Rapid Test Covid-19 di Stadion Patriot Bekasi

Setelah tiba di lokasi stadion, akan ada tenda-tenda tempat dilakukannya rapid test tersebut. Warga akan diambil darahnya lalu diuji menggunakan tool kit yang didapatkan dari pemerintah pusat itu.

Setelah tes, warga akan diarahkan menuju sebrang stadion. Di sana akan dinyatakan apakah warga tersebut negatif atau perlu tes lanjutan.

"Kalau dia negatif silahkan pulang, kalau positif kita akan tes lagi dengan teknologi kedua yang namanya PCR tadi. Kalau benar-benar positif maka jangan ke mana-mana tim akan memutuskan ke rumah sakit," ucap Emil.

Emil juga menegaskan, tak semua orang bisa ikut dalam rapid test Covid-19 tersebut. Ada kriteria yang harus dipenuhi sebelum ikut dalam rapid test itu.

"Semua yang ODP dan 50 orang terdekat dari si ODP, karena teori kesehatan mengatakan potensinya begitu. Sama juga PDP dan 50 yang terdekat dari PDP dan sama juga yang positif terdekat 50 dari yang positif," ucap Emil.

Baca juga: Tak Semua Warga Bisa Ikut Rapid Test Covid-19 di Stadion Patriot Bekasi, Ini Kriterianya

Pemerintah juga akan memeriksakan tenaga kesehatan serta orang-orang yang banyak berinteraksi langsung dengan masyarakat seperti Camat, Lurah, dan petugas-petugas administratif.

Hingga Minggu (22/3/2020) sore ini, data pemerintah pusat menyebutkan bahwa total ada 514 kasus pasien Covid-19 atau positif virus corona.

Hal ini diungkapkan juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona, Achmad Yurianto, dalam konferensi pers di Jakarta, Minggu.

"Sampai hari ini, pukul 12.00 WIB, ada penambahan 64 orang. Sehingga total 514 orang," ujar juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19 Achmad Yurianto dalam konferensi pers, Minggu sore.

Dari jumlah itu, terdapat penambahan jumlah pasien sembuh, yakni dua orang.

Dengan demikian, total pasien sembuh dan diperbolehkan pulang ke rumah masing-masing, yakni sebanyak 29 orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DJ East Blake Serahkan Diri ke Polisi Usai Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

DJ East Blake Serahkan Diri ke Polisi Usai Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Maju Mundurnya Ridwan Kamil Untuk Pilkada DKI Jakarta...

Maju Mundurnya Ridwan Kamil Untuk Pilkada DKI Jakarta...

Megapolitan
Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak: Pelaku Rekan Kerja, Motif Ekonomi Jadi Alasan

Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak: Pelaku Rekan Kerja, Motif Ekonomi Jadi Alasan

Megapolitan
DJ East Blake Ambil Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih Diam-diam karena Sakit Hati Diputuskan

DJ East Blake Ambil Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih Diam-diam karena Sakit Hati Diputuskan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Megapolitan
Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Megapolitan
Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Gerebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Wilayah Sentul Bogor

Polisi Gerebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Wilayah Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com