Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Transjakarta Prioritaskan Tenaga Medis, Bisa Naik Bus Tanpa Antre

Kompas.com - 25/03/2020, 13:35 WIB
Bonfilio Mahendra Wahanaputra Ladjar,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Transportasi Jakarta atau Transjakarta memberi perlakuan khusus bagi tenaga medis di DKI Jakarta sebagai penumpang. 

Sebagai bentuk apresiasi, mereka memberikan prioritas kepada para tenaga medis yang ingin berangkat kerja atau pulang menggunakan layanan bus Transjakarta tanpa harus mengantre.

"Juga memprioritaskan keberangkatan seluruh petugas kesehatan di wilayah DKI yang menggunakan layanan kami dengan menunjukkan kartu identitas tempat bekerja kepada petugas di lapangan," ucap Kepala Divisi Sekretaris Korporasi dan Humas Nadia Diposanjoyo dalam keterangan tertulis, Rabu (25/3/2020).

Baca juga: Pemkot Tangsel Dapat Bantuan 1.000 APD dan Masker Buat Tenaga Medis yang Tangani Corona

Bila petugas medis menggunakan pakaian bebas, tinggal menunjukkan kartu pengenal di tempat kerja kepada petugas halte agar diberikan jalur khusus.

Selain itu, untuk mengantisipasi penyebaran virus corona, sejak hari Selasa (24/3/2020) lalu Transjakarta meniadakan seluruh transaksi tunai maupun debit, mulai dari top-up hingga pembelian kartu di seluruh wilayah operasional.

Pemberlakuan tersebut merujuk pada Keputusan Gubernur Nomor 337 Tahun 2020 terkait status tanggap darurat bencana wabah Covid-19.

Oleh karena itu, PT Transjakarta mengimbau masyarakat untuk menyiapkan uang yang cukup dalam kartu uang elektronik.

"Ini berarti seluruh pelanggan diwajibkan untuk memastikan memiliki kartu uang elektronik dengan saldo yang memadai ketika sampai di halte," kata Nadia.

Kebijakan tersebut diambil guna memutus salah satu faktor penyebab penularan virus corona, baik bagi pelanggan maupun karyawan yang bertugas. 

Sebelum ini, pihak Transjakarta juga sudah melakukan beberapa langkah dalam mengantisipasi penyebaran virus corona.

Baca juga: Pemerintah Bakal Beri Insentif untuk Tenaga Medis, Anggarannya dari Mana?

Di antaranya mengoperasikan armada dan melakukan layanan di seluruh koridor dan di luar koridor seperti angkutan pengumpan (feeder), mikrotrans, royaltrans, layanan perbatasan, layanan rusun, layanan khusus dan layanan wisata ditiadakan, begitu juga layanan AMARI (Angkutan Malam Hari).

Waktu operasional juga dibatasi mulai pukul 06.00 hingga 20.00 WIB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Megapolitan
Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi 'Online' di Depok yang Jual Koin Slot lewat 'Live Streaming'

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi "Online" di Depok yang Jual Koin Slot lewat "Live Streaming"

Megapolitan
Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Megapolitan
Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Megapolitan
Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi Mulai Mei 2024

Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi Mulai Mei 2024

Megapolitan
Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Megapolitan
Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Megapolitan
Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Megapolitan
PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

Megapolitan
Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Megapolitan
Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Megapolitan
Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Megapolitan
Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com