8JAKARTA, KOMPAS.com - Komite Penghapusan Bensin Bertimbel (KPBB) melakukan penelitian mengenai kualitas udara Ibu Kota selama 10 hari instruksi social distancing diterapkan, yakni pada periode 16-25 Maret 2020.
Masing-masing alat ukur mendeteksi 3 parameter polutan, yakni kandungan karbon monoksida, hidrokarbon, nitrogen dioksida, ozon, sulfur dioksida, serta partikel debu berukuran di bawah 10 mikron.
Dari kelima titik pemantauan pinggir jalan selama periode itu, terlihat kecenderungan kadar polutan menurun tajam dibandingkan hasil pengukuran di lokasi yang sama pada 2011–2019.
Baca juga: Cegah Corona, PT MRT Jakarta Bagikan Paket Masker dan Hand Sanitizer ke Penumpang
Meski demikian, Direktur Eksekutif KPBB, Ahmad Safrudin berujar, perbaikan kualitas udara Jakarta akan semakin cepat terjadi apabila pemerintah memutuskan karantina wilayah.
“Social/physical distancing memiliki efek positif mengendalikan pencemaran udara dan berpotensi meningkatkan kualitas udara Jakarta menjadi kategori baik pada 5-10 hari ke depan. Ini perlu dilanjutkan dengan tingkat disiplin yang tinggi,” kata Ahmad Safrudin dalam keterangan tertulisnya kepada Kompas.com, Selasa (31/3/2020).
“Akan lebih cepat lagi apabila ditingkatkan menuju karantina wilayah, sehingga terjadi pelarangan operasional kendaraan pribadi di jalanan untuk tujuan yang tidak mendesak,” tambah dia.
Baca juga: Minggu Ketiga Kerja dari Rumah karena Covid-19, Polusi Udara Jakarta Membaik
Jika menggunakan pengukuran kualitas udara ambien, dengan menghitung jumlah partikel debu berukuran 2,5 mikron yang melayang di udara, kualitas udara Jakarta hanya menunjukkan perbaikan tipis.
Sebab, kemungkinan ada sumbangan polusi udara dari aktivitas pabrik dan pembangkut listrik yang belum berhenti. Kapal-kapal beremisi bahan bakar buruk pun tetap beraktivitas di pantai utara Jakarta.
Akan tetapi, jika mengukur kualitas udara pinggir jalan, ada tren menjanjikan bahwa beberapa hari ke depan kualitas udara Jakarta akan meningkat. Merosotnya mobilitas warga di jalan raya dan terbatasnya operasional angkutan umum jadi sebabnya.
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan sendiri menyatakan Jakarta sudah siap karantina wilayah, meskipun keputusannya masih terganjal restu pemerintah pusat yang tak kunjung terang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.