Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Fakta Pasien Positif Covid-19 yang Gangguan Jiwa Kabur Saat Diisolasi di Rumah

Kompas.com - 01/04/2020, 08:05 WIB
Walda Marison,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA,KOMPAS.com - Seorang perempuan berusia 54 tahun melarikan diri dari kediamannya di kawasan Kebon Baru, Jakarta Selatan, Selasa (31/3/2020).

Kaburnya perempuan tersebut sempat menggemparkan warga lantaran dia merupakan pasien positif Covid-19 dan sedang menjalani karantina mandiri.

Warga sekitar hingga petugas kesehatan mencoba membujuk perempuan tersebut untuk tidak berkeliaran di luar rumah.

Berikut rangkuman faktanya:

1. Diduga gangguan jiwa

Camat Tebet Dyan Airlangga mengatakan, perempuan tersebut memang punya riwayat gangguan jiwa.

Baca juga: Keluarga Korban Tabrakan di Karawaci: Setelah Tabrak, Pelaku Aniaya Istri Korban

Perempuan tersebut dipastikan positif Covid-19 ketika sedang memeriksa kondisi kejiwaannya di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat.

Ketika diperiksa, ternyata perempuan itu juga mengalami demam.

"Setelah itu dia kan mengalami kejadian agak sedikit demam, setelah diperiksa ternyata dia positif (Covid-19)," kata Dyan.

Setelah dinyatakan positif, dia diisolasi di rumahnya di kawasan Kebon Baru dan dipantau oleh puskesmas serta pihak kecamatan.

2. Stres saat diisolasi

Perempuan tersebut diduga stres dan jenuh ketika menjalani isolasi di rumah.

Dia memilih untuk keluar rumah dan sempat menolak permintaan warga setempat untuk tetap tinggal di rumah.

"Diduga mungkin stres karena menjalani isolasi," kata Dyan.

Baca juga: Anies Diminta Jamin Hidup Kelompok Miskin, APD Tenaga Medis, hingga Stok Pangan Sebelum Lockdown Jakarta

Saat dibujuk warga untuk tidak pergi keluar rumah, dia malah marah-marah dan memaksa pergi dengan alasan ingin bertemu suaminya.

"Padahal kita enggak tahu suaminya di mana," tambah Dyan.

3. Kronologi kabur

Awalnya, petugas kesehatan datang ke rumahnya pukul 11.00 WIB, untuk memeriksa kesehatan perempuan tersebut.

Namun ternyata perempuan tersebut sudah tidak ada di rumah.

"Kita cari-cari enggak dapat, rupanya dia ngumpet. Setelah kita cari-cari enggak ada, akhirnya tim kita balik nih, ternyata dia keluar dari tempat persembunyiannya. Langsung lah warga laporan ke kita. Kita pun datang lagi," tutur Dyan.

Baca juga: Kronologi Kaburnya Perempuan Gangguan Jiwa yang Positif Covid-19 Saat Diisolasi di Rumah

Saat berjalan-jalan di permukiman, Dyan mengatakan, tidak ada warga yang melakukan kontak fisik dengan perempuan tersebut.

Pasalnya, warga sudah tahu jika perempuan tersebut berstatus positif Covid-19.

Namun, perempuan tersebut sempat menolak ketika ingin dibawa petugas Kesehatan.

"Dia sempat lempar-lempar batu ke kita," ucap Dyan.

Perempuan tersebut berhasil diamankan oleh petugas kesehatan berpakaian alat pelindung diri (APD) lengkap. 

Dia dibawa ke RSUD Duren Sawit guna perawatan lebih lanjut.

4. Jalur pelarian disemprotkan disinfektan

Dyan mengatakan, jalan yang dilewati perempuan itu selama kabur sudah disemprotkan disinfektan.

Harapannya, warga sekitar tidak terinfeksi Covid-19.

"Kami sudah pastikan jalur yang dia lewati, kami semprotkan disinfektan," kata dia.

Dia juga memastikan tidak ada warga sekitar yang melakukan kontak fisik dengan perempuan tersebut.

Pasalnya mayoritas warga sekitar sudah mengetahui jika perempuan tersebut berstatus positif Covid-19.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com