JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Administrasi Jakarta Barat melalui Sudinkes Jakbar kembali melakukan rapid test virus corona terhadap 144 jemaah Masjid Jami Kebon Jeruk, Tamansari.
Sebelumnya Pemkot Jakbar telah melakukan rapid test pada Kamis (26/3/2020) dan ada tiga orang yang hasilnya positif. Rapid test kedua dilakukan pada Kamis (2/4/2020).
Hasilnya ada jemaah lain yang dinyatakan positif.
"Kita sudah lakukan rapid test kemarin. Di rapid test kedua itu ada lagi data yang positif," ucap Wali Kota Jakarta Barat Rustam Effendi di Kantor Wali Kota Jakarta Barat, Kembangan, Kamis.
Baca juga: 144 Jemaah yang Diisolasi di Masjid di Kebon Jeruk Tak Ada yang Bergejala Covid-19
Sayangnya, Rustam tidak menjabarkan berapa tambahan jemaah yang positif tersebut. Upaya pencegahan langsung dilakukan Pemkot Jakbar.
Salah satunya dengan memindahkan 31 jemaah dari Masjid Jami Kebon Jeruk ke RS Darurat Penanganan Covid-19 di Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta.
"Hari ini 31 orang rencananya kita bawa ke RS Darurat atau Wisma Atlet di Kemayoran," ujar Rustam.
Nantinya semua persiapan sebelum berangkat dilakukan oleh pihak Pemkot, termasuk menyediakan dua bus.
Baca juga: Sudinsos Jakbar Pastikan Stok Pangan Jemaah Masjid Jami Kebon Jeruk Terpenuhi Selama Isolasi
"Kita siapkan dua bus untuk 31 jemaah, berarti satu bus isi 15 dan 16 orang itu kan kita atur jaraknya, ada tim medis juga nanti," kata Rustam.
Sebelumnya, 183 jemaah menjalani isolasi sejak akhir Maret. Mereka diisolasi karena terdapat 3 jemaah yang positif saat mengikuti acara di masjid.
Dari 183 jemaah, Pemkot berhasil memindahkan 39 jemaah ke RS Darurat Penanganan Covid-19, sedangkan sisanya bersikukuh menetap di sana.
Sehari-hari, para jemaah diberikan pelayanan berupa makan tiga kali sehari oleh pihak Pemkot melalui Sudinsos Jakbar dan para relawan.
Baca juga: 5 Fakta Isolasi Ratusan Jemaah Masjid Kebon Jeruk, 3 Positif hingga Ada 78 WNA
Kompleks Masjid Jami Kebon Jeruk merupakan lokasi cagar budaya dan tempat ziarah bagi umat Islam.
Selain warga Jakarta, ada juga warga negara asing (WNA) asal Timur Tengah yang melakukan ziarah ke tempat tersebut.
"Masjid itu sudah sejak zaman dahulu, tempat orang berkunjung dan berziarah. Bukan dari Indonesia, termasuk dari ASEAN, bahkan Timur Tengah. Berziarah, berdiam beberapa waktu," ujar Wali Kota Jakarta Barat Rustam Effendi, Senin (30/3/2020).
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.