Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelurahan Kuningan Timur Terapkan Isolasi Lokal untuk Cegah Covid-19

Kompas.com - 03/04/2020, 16:04 WIB
Walda Marison,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lima RW di Kelurahan Kuningan Timur, Jakarta Selatan, berlakukan isolasi lokal guna mencgah peredaran wabah Covid-19 yang disebabkan virus SARS-CoV-2. 

Isolasi lokal itu berupa penutupan akses bagi warga luar yang kerap menggunakan jalur pemukiman tersebut sebagai jalan pintas.

Kuningan Timur terletak di kawasan perkantoran yang membuat banyak warga luar lalu lalang di pemukiman tersebut.

Titik yang sudah memberlakukan hal tersebut yakni RW 01, RW 02, RW 03, RW 04 dan RW 05.

Baca juga: Cegah Covid-19, Warga Kebon Bawang Tanjung Priok Batasi Akses Keluar dan Masuk

"Buat memonitor saja. Di Kuningan Timur kan banyak jalan potong, biar lebih mudah memonitor orang keluar masuk saja. Jadi intinya kami tutup tuh semua. Kendaraan dilarang lewat kecuali lapor dulu ke pos," ucap Lurah Kuingan Timur, IGK Rama, Jumat (3/4/2020).

Isolasi lokal ini, lanjut Rama, sudah diberlakukan sejak Minggu lalu.

"Ya sampai wabah Covid-19 selesai," terang dia.

Kendaraan yang ingin masuk harus melaporkan tujuannya ke pos keamanan yang tersedia.

Pengendara akan dicek suhu tubuh dan dianjurkan mencuci tangan di tempat yang sudah disediakan.

IGK Rama memastikan penutupan tersebut akan dilaksanakan sampai wabah Covid-19 usai.

"Kan kalau enggak salah ada sekitar 13 warga yang positif (Covdi-19) di Setiabudi. Nah yang belum alhamdulillah Kelurahan Kuningan Timur sama Setiabudi yang belum.  Tapi tetap kami jagalah," ucap IGK Rama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com