Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orangtua Pusing Ajari Anak Selama Pandemi Corona, Kak Seto: Jangan Posisikan Diri Seperti Guru

Kompas.com - 06/04/2020, 22:32 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Jessi Carina

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Belakangan ini, banyak orangtua mengeluhkan banyaknya pekerjaan rumah (PR) yang didapat anak selama penerapan kebijakan belajar di rumah.

Para orangtua itu mengeluh bahwa mereka harus mengajari anaknya berbagai mata pelajaran dari sekolah sebelum kemudian membantu anak mengerjakan PR.

Ketua LPAI Seto Mulyadi atau yang biasa di sapa Kak Seto menjelaskan, ada konsep yang salah diterapkan orangtua selama belajar di rumah tersebut.

Menurut dia, orangtua seharusnya tidak merasa seperti menggantikan peran guru saat berada di rumah.

"Para orangtua jangan memposisikan diri seperti guru. Bikin ini, selesaikan ini. Ya enakan dengan Pak Guru dan Bu Guru kalau begitu, jadi orangtua juga seolah beban," kata Kak Seto saat dihubungi Kompas.com, Senin (6/4/2020).

Baca juga: Selama Pandemi Corona, Kak Seto Sebut RT RW Harus Kreatif Cegah Anak-anak Beraktivitas di Luar Rumah

Menurut Kak Seto, orangtua harus berperan sebagai teman belajar anak. Orangtua tak harus menerangkan materi layaknya yang dilakukan guru di kelas.

Namun, orangtua bisa berdiskusi, sama-sama belajar apa yang harusnya dipelajari anak sesuai dengan kelas mereka. Jadikan kegiatan belajar bersama itu sebagai nostalgia masa-masa bersekolah dulu.

Selain itu, belajar di rumah juga tak harus sama seperti di sekolah yaitu guru menerangkan di depan kelas sementara murid duduk diam mencatat di bangku.

Akan tetapi belajar di rumah bisa dibuat menyenangkan dengan mempraktikkan ilmu-ilmu tersebut dalam bentuk kegiatan.

Baca juga: Banyak Orangtua Kerja di Rumah, Kak Seto Sebut Itu Kesempatan Mahal untuk Akrab dengan Anak

"Misalnya pitagoras, pinggirkan dulu barang-barang terus gunakan meteran di lantai lalu ukur apakah benar yang dikatakan rumus," ucap Seto.

Dengan begitu, kegiatan belajar di rumah tentu akan menjadi suatu kegiatan yang menyenangkan bersama anak di tengah pandemi Covid-19 ini.

Jika suasana belajar terasa menyenangkan seperti itu, tentu akan mempererat hubungan orangtua dan anak yang selama ini mungkin dibatasi oleh kesibukan masing-masing.

Selain itu, suasana belajar yang menyenangkan tersebut tentu mencegah anak untuk keluar rumah sehingga mengurangi resiko ia terpapar virus corona.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com