Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sempat Hujan dan Banyak yang Bekerja dari Rumah, Kualitas Udara di Jakarta Semakin Membaik

Kompas.com - 07/04/2020, 17:11 WIB
Tria Sutrisna,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Belakangan, banyak masyarakat yang membagikan foto kondisi langit di Jakarta yang cerah melalui media sosial.

Bahkan, beberapa di antaranya menunjukkan pegunungan yang berlokasi di daerah Bogor sebagai latar belakangnya.

Hal ini menunjukkan bersihnya udara Jakarta saat ini.

Kondisi tersebut diklaim masyarakat sebagai dampak dari penurunan polusi udara dan mulai membaiknya kualitas, karena berkurangnya mobilitas masyarakat di tengah pandemi Covid-19.

Baca juga: Kualitas Udara di Jakarta Disebut Akan Semakin Membaik jika Karantina Wilayah Diterapkan

Mengutip data dari situs AirVisual pada Senin (7/4/2020) pukul 14.30 WIB, Air Quality Index (AQI) untuk wilayah DKI Jakarta masuk kategori sedang, yakni berada di angka 54 dengan kosentrasi parameter PM 2.5.

Dengan AQI tersebut, Jakarta menempati peringkat ke-60 di antara kota-kota besar di dunia berdasarkan parameter kualitas udara buruk dan polusi kota.

Berdasarkan catatan Kompas.com, kualitas udara Jakarta pada pekan lalu, yakni Selasa (31/3/2020), indeks kualitas udara DKI Jakara berada di angka 106.

Menempatkan Jakarta berada di peringkat ke-15 berdasarkan parameter kualitas udara buruk dan polusi kota.

Menanggapi hal itu, Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta membenarkan bahwa kualitas udara di Jakarta cenderung membaik beberapa waktu terakhir.

Hal ini tidak terlepas dari pemberlakuan kebijakan menjaga jarak fisik dan banyaknya perusahaan yang mulai menerapkan sistem bekerja dari rumah.

“Polusinya menurun. Bagus sekarang,” ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Andono Waring ketika di konfirmasi Kompas.com, Senin (7/4/2020).

Andono menjelaskan, berkurangnya mobilitas masyarakat karena adanya kebijakan bekerja dari rumah bukanlah faktor tunggal.

Menurut dia, membaiknya kualitas udara di DKI Jakarta juga dibantu oleh turunnya hujan di wilayah Jabodetabek.

“Hujan yang turun di Jabodetabek juga turut membantu tercucinya atmosfer dari polusi,” ungkapnya.

Baca juga: Minggu Ketiga Kerja dari Rumah karena Covid-19, Polusi Udara Jakarta Membaik

Berdasarkan pemantauan di lima Stasiun Pemantauan Kualitas Udara (SPKU), kata Andono, menunjukan adanya pebaikan kualitas udara, terutama dengan menurunnya konsentrasi parameter PM 2.5 selama penerapan bekerja dari rumah.

“Ketika curah hujan tinggi, kosentrasi parameter PM 2.5 menunjukan penurunan dan ketika hari-hari tidak hujan, kosentrasi parameter PM 2.5 sedikit meningkat,” ucap Andono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Megapolitan
Sopir JakLingko Ugal-ugalan, Penumpang Bisa Melapor ke 'Call Center' dan Medsos

Sopir JakLingko Ugal-ugalan, Penumpang Bisa Melapor ke "Call Center" dan Medsos

Megapolitan
Penjelasan Polisi Soal Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ Berubah Jadi Pelat Putih

Penjelasan Polisi Soal Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ Berubah Jadi Pelat Putih

Megapolitan
Cerita Warga soal Tanah di Perumahan New Anggrek 2 GDC Depok yang Longsor Tiap Hujan

Cerita Warga soal Tanah di Perumahan New Anggrek 2 GDC Depok yang Longsor Tiap Hujan

Megapolitan
Pemecatan Ketua RW di Kalideres Bukan Soal Penggelapan Dana, Lurah: Dia Melanggar Etika

Pemecatan Ketua RW di Kalideres Bukan Soal Penggelapan Dana, Lurah: Dia Melanggar Etika

Megapolitan
Kecelakaan yang Libatkan Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ Diselesaikan secara Kekeluargaan

Kecelakaan yang Libatkan Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ Diselesaikan secara Kekeluargaan

Megapolitan
Kronologi 4 Warga Keroyok Mahasiswa yang Beribadah di Kontrakan Tangsel

Kronologi 4 Warga Keroyok Mahasiswa yang Beribadah di Kontrakan Tangsel

Megapolitan
Viral Video Pelecehan Payudara Siswi SMP di Bogor, Pelaku Diduga ODGJ

Viral Video Pelecehan Payudara Siswi SMP di Bogor, Pelaku Diduga ODGJ

Megapolitan
Kronologi Kecelakaan Mobil Yaris di Tol Cijago Depok yang Tewaskan Petugas Kebersihan

Kronologi Kecelakaan Mobil Yaris di Tol Cijago Depok yang Tewaskan Petugas Kebersihan

Megapolitan
Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior Belum Dibawa ke Rumah, Keluarga Hindari 'Beban Mental'

Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior Belum Dibawa ke Rumah, Keluarga Hindari "Beban Mental"

Megapolitan
Polisi Sita 3 Sajam dari Pelaku Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Sita 3 Sajam dari Pelaku Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
Tak Ada Korban Jiwa dalam Kecelakaan Beruntun Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ

Tak Ada Korban Jiwa dalam Kecelakaan Beruntun Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ

Megapolitan
Sopir JakLingko Ugal-ugalan Saat Bawa Penumpang, Komisaris Transjakarta Janji Evaluasi

Sopir JakLingko Ugal-ugalan Saat Bawa Penumpang, Komisaris Transjakarta Janji Evaluasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com