Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Covid-19 Terus Naik, Pengamat Nilai Kota Bekasi Perlu Berlakukan PSBB

Kompas.com - 08/04/2020, 13:02 WIB
Cynthia Lova,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi


BEKASI, KOMPAS.com - Pengamat Kebijakan Publik dari Universitas Islam 45 Bekasi, Adi Susila menilai, pembatasan sosial berskala besar (PSBB) perlu diterapkan di Kota Bekasi.

Hal itu untuk memutus rantai penyebaran Covid-19 di wilayah Bekasi.

Apalagi saat ini DKI Jakarta yang berbatasan langsung dengan Kota Bekasi mulai efektif menerapkan PSBB pada Jumat (10/4/2020) besok.

Baca juga: TNI Bantu Kawal PSBB dan Distribusi Bantuan Pemerintah kepada Masyarakat di Jaksel

“Perlu, DKI Jakarta kan sudah. Kalau mengacu ke UU Nomor 6 tahun 2018 dan PP tentang karantina kesehatan maka upaya maksimal bisa dilakukan dengan PSBB,” ujar Adi, saat dikonfirmasi, Rabu (8/4/2020).

Menurut Adi, Kota Bekasi telah memenuhi syarat-syarat untuk penerapan PSBB tersebut.

Misalnya, dilihat dari jumlah kasus Covid-19 di Kota Bekasi yang kian bertambah setiap harinya.

Saat ini tercatat pada website resmi Dinkes Kota Bekasi ada 552 orang dalam pemantauan (ODP) dan 243 pasien dalam pengawasan (PDP) yang terkait Covid-19.

Sementara ada 70 pasien positif Covid-19 saat ini. Jumlah tersebut bertambah dari Selasa (7/4/2020) ada 68 pasien positif Covid-19.

Lalu kasus positif Covid-19 yang meninggal dunia meningkat dengan total 9 orang dan 37 orang pasien Covid-19 yang meninggal dunia karena penyakit khusus.

“Mulai dari ODP, PDP, hingga positif dan meninggal pun bertambah di Kota Bekasi. Sehingga bisa dibilang penyebarannya begitu cepat di wilayah ini dan perlu ditekan dengan adanya PSBB,” kata dia.

Selain itu, Adi pun mengkhawatirkan pergerakan warga Bekasi ke Jakarta yang tinggi pun bisa menciptakan lebih banyak lagi ODP terkait Covid-19.

Sehingga diharapkan dengan diterapkannya PSBB bisa membuat aturan ketat membatasi masyarakat yang keluar masuk Bekasi.

“Pergerakan orang dari Bekasi-Jakarta dan sebaliknya cukup tinggi. Ini berpotensi meningkatkan jumlah ODP di Bekasi,” kata dia.

Baca juga: 5 Pertimbangan yang Sedang Dikaji Pemkot Bekasi Sebelum Ajukan PSBB

Meski demikian, Adi pun mengingatkan untuk suatu daerah yang hendak menerapkan PSBB harus menyiapkan anggaran dana khusus bagi masyarakat yang terdampak, terutama pekerja harian.

Sebab dengan diterapkan PSBB otomatis banyak konsekuensi ekonomi dan sosial yang harus diterima masyarakat.

“Kalau PSBB diberlakukan tentu ada konsekuensi ekonomi dan sosialnya. Kalau sudah disetujui PSBB-nya berarti ada bantuan dari Pusat maupun Provinsi. Namun, Pemkot Bekasi juga harus udah punya skenario nya dan anggaran yg dibutuhkan untuk masyarakat terdampak,” kata dia.

Sebelumnya, Pemkot Bekasi berniat menyusul DKI Jakarta untuk menerapkan PSBB, Pemkot Bekasi masih mempertimbangkan secara matang seberapa mendesak penerapan PSBB bisa menekan angka Covid-19 di Kota Bekasi.

Menurut Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi sebelum adanya PSBB, pihak Pemkot telah mengupayakan beberapa kebijakan mengurangi Covid-19.

Sehingga perlu pertimbangan lebih lanjut terkait efektifnya penerapan PSBB kurangi Covid-19.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com