Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Bulan Puasa, Keberangkatan Penumpang Tujuan Madura dari Terminal Tanjung Priok Tinggi

Kompas.com - 15/04/2020, 18:37 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Di tengah penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), keberangkatan penumpang bus tujuan Madura dari Terminal Tanjung Priok, Jakarta Utara masih cukup tinggi.

Kepala Terminal Tanjung Priok Mulya mengatakan momen jelang bulan puasa seperti saat ini sering kali dimanfaatkan warga asal Madura untuk pulang ke kampung halaman.

"Memang setiap tahun sepuluh hari jelang bulan puasa itu mereka biasa pulang kampung, sudah budayanya seperti itu," kata Mulya saat dihubungi Kompas.com, Rabu (15/4/2020).

Baca juga: Terminal Pulo Gebang Penuh dengan Penumpang Bus Menuju Madura di Masa Pandemi Covid-19

Mulya menyampaikan, setiap hari bus tujuan Madura selalu penuh meski kapasitasnya sudah dikurangi setengahnya.

"Bus tujuan Madura itu kan maksimalnya 30, sekarang cuma boleh bawa 15 baru jalan," ucap Mulya.

Meski jumlah permintaan tiket tujuan Madura cukup tinggi, baik dari pihak terminal maupun PO berkomitmen mematuhi peraturan pemerintah soal pengurangan kapasitas bus selama pandemi ini.

Baca juga: Pandemi Covid-19, Penumpang Tujuan Madura di Terminal Tanjung Priok Sedikit Meningkat

Hal itu terbukti sejak penerapan PSBB di Jakarta, tak ada PO bus yang melanggar ketentuan tersebut.

Sopir bus juga menjalankan protokol operasional pengangkutan penumpang dengan baik. Mulai dari penyemprotan cairan disinfektan, pengunaan masker, hingga penyediaan hand sanitizer di setiap bus senantiasa dilakukan.

"Mereka (PO) sih udah mengerti ya, kalau mereka tidak patuh kapan Covid-19 ini akan selesai," ujar Mulya.

Pemerintah mengumumkan bahwa masih terjadi penularan virus corona yang menyebabkan wabah Covid-19 di Tanah Air.

Berdasarkan data yang dihimpun hingga siang ini, pukul 12.00, ada penambahan 297 kasus Covid-19 di Tanah Air.

Dengan demikian, secara akumulasi ada 5.136 kasus Covid-19 di Indonesia sejak kasus perdana diumumkan pada 2 Maret 2020 silam.

Total pasien yang dinyatakan sembuh dengan negatif virus corona berdasarkan dua kali pemeriksaan ada 446 kasus.

Sementara, total ada 469 pasien yang tutup usia setelah sebelumnya dinyatakan positif virus corona.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com