Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

27.000 KK Warga Bekasi Terdampak PSBB Dapat Bansos Rp 500.000 dari Pemprov Jabar

Kompas.com - 15/04/2020, 17:10 WIB
Cynthia Lova,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Jawa Barat memberikan bantuan sosial (bansos) ke 27.000 kepala keluarga (KK) yang terdampak penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Kota Bekasi pada Rabu (15/4/2020).

Bantuan tersebut untuk warga yang tercatat dalam DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial) maupun non-DTKS.

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menyampaikan, bantuan diberikan bertahap. Jumlah penerima bisa saja bertambah sesuai kebutuhan dan permintaan Pemkot Bekasi.

Baca juga: PSBB Bekasi, Restoran dan Tempat Makan Hanya untuk Pesan Antar dan Bawa Pulang

“Mengenai jumlah penerima itu berdinamika (saat ini 27.000). Kami masih buka, kami ingin memenuhi keinginan Pak Wali semaksimal mungkin,” ujar Ridwan di Kantor Pos Bekasi Timur, Rabu (15/4/2020) sebagaimana disiarkan secara langsung akun Instagram Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi, di akun @bangpepen03.

Ridwan atau Emil mengatakan, Kota Bekasi merupakan episenter kasus Covid-19 di Jawa Barat lantaran berbatasan langsung dengan DKI Jakarta. Karena itu ia memastikan akan mengusahakan secara maksimal pemberian bansos di Kota Bekasi.

“Kota Bekasi adalah prioritas nomor satu karena paling dekat dengan episentrum Jakarta. Jangan sampai ada warga Bekasi yang kelaparan, mungkin kepada mereka-mereka yang nggak ada KTP-nya atau di lapangan atau untuk orang-orang yang di jalan kan, hari ini beras kami kirimkan sebagai subsidi, kami kirim ke kecamatan-kecamatan, nanti diatur lagi,” kata dia.

Bantuan yang diterima warga Bekasi dari Pemprov Jawa Barat senilai 50o.000 per bulan.

Rinciannya, bantuan tunai sebesar Rp 150.000 per keluarga per bulan dan bantuan pangan nontunai berupa beras 10 kg, terigu 1 kg, vitamin C, makanan kaleng 2 kg (4 kaleng), gula pasir 1 kg, mie instan 16 bungkus, minyak goreng 2 liter, dan telur 2 kg, senilai Rp 350.000 per keluarga per bulan.

Bantuan tersebut dikirim ke kantor pos. Kantor pos pada gilirannya akan mendistribusikan bantuan tersebut warga dengan menggunakan ojek online.

Baca juga: Pemkot Bekasi Ingin Operasional KRL Dihentikan Sementara atau Pengurangan Jadwal

“Kami bekerja sama dengan institusi profesional, memberdayakan transportasi online sehingga ada pendapatan mereka,” kata dia.

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menyampaikan terimakasih atas bantuan yang diberikan Pemprov Jabar untuk warga Bekasi.

“Kita semua ingin terima kasih dengan Pemprov Jabar yang memberikan bansos kalau gak salah untuk 27.000 KK,” ucap Rahmat.

Rahmat mengatakan, akan langsung menyerahkan bansos tersebut ke warga. Penyampaian bantuan tersebut ke warga bersamaan dengan bantuan yang disiapkan Pemkot Bekasi untuk 130.000 KK.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Megapolitan
PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

Megapolitan
Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Megapolitan
Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Megapolitan
Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin 'Nganggur'

Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin "Nganggur"

Megapolitan
Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Megapolitan
Kala Wacana Heru Budi Beri Pekerjaan Eks Jukir Minimarket Terbentur Anggaran yang Tak Dimiliki DPRD...

Kala Wacana Heru Budi Beri Pekerjaan Eks Jukir Minimarket Terbentur Anggaran yang Tak Dimiliki DPRD...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com