Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hikmah Ramadhan Hari Pertama di Tengah Pandemi Virus Corona

Kompas.com - 25/04/2020, 03:03 WIB
Bonfilio Mahendra Wahanaputra Ladjar,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bulan Ramadhan telah tiba, banyak orang menyambut dengan riang gembira.

Namun, Ramadhan tahun ini sedikit berbeda dari biasanya. Lantaran pandemi Covid-19, banyak keluarga yang belum sempat bertemu silaturahim atau sekedar berkumpul bersama.

Dari mulai santap sahur, shalat, hingga berbuka puasa kini hanya dilakukan dengan anggota keluarga yang ada di rumah.

Di balik itu semua, Mafruhi (26) mengambil hikmahnya. Sebab, melalui Ramadhan kali ini, semua anggota keluarganya justru bisa berkumpul dalam satu rumah dan berbuka bersama.

Baca juga: Emperan Tanah Abang, Tempat Tidur Mereka yang Kehilangan Pekerjaan...

"Masya Allah banget, senang banget dan sangat gembira karena ini hari pertama berbuka di bulan Ramadhan," ucapnya, Kamis (24/4/2020).

Bahkan, biasanya Mafruhi selalu datang beberapa menit sebelum buka puasa karena pulang dari kerja.

Kini, dirinya bisa bercengkrama dengan adik-adik dan kedua orang tua. Sungguh hangat suasananya, kata Mafruhi.

Baca juga: Sejumlah Orang Tidur di Emperan Tanah Abang, Camat Siapkan Gedung Olahraga

"Kangen banget, dan itulah kenikmatan saat puasa, buka bareng keluarga. Bisa makan masakan rumah pakai sayur sop, telor balado. Kentang mustofa dan tentu sambal terasi enggak ketinggalan dan es teh manis," kata Mafrui dengan gembira.

Rindu shalat berjemaah 

Usai berbuka puasa, biasanya Mafruhi dan keluarga shalat berjemaah di rumah.

Namun tidak bisa dipungkiri, Mafruhi juga rindu shalat di masjid berjamaah dan bertemu dengan tetangga kiri kanan.

Namun, apa boleh buat, hal tersebut saat ini dianjurkan untuk tidak dilakukan.

Baca juga: Masjid Istiqlal Tidak Gelar Tarawih dan Buka Puasa Bersama Selama Ramadhan

"Nah ini dia, suasana yang tidak boleh dilewatkan saat puasa, tarawih bersama, tadabur qur'an bersama, buka bersama, dan itu kangen banget. Awal puasa kali ini harus tarawih sendiri, alhamdulillah tapi masih sama keluarga, Ramadhan akan tetap mulia di tengah wabah ini," ucap dia.

Senada dengan Mafruhi, Arif, warga Pondok Maharta, juga mensyukuri awal bulan Ramadhan tahun ini.

Ia bisa makan masakan ibunya dan berkumpul bersama keluarga bahkan melaksanakan shalat secara berjamaah di rumah.

Baca juga: Kisah Gagal Mudik Korban PHK, Cari Peluang Agar Bisa Pulang

Namun yang berbeda, Arif mengaku tak bisa melupakan kenikmatan shalat tarawih di masjid.

"Jika bulan puasa saya tarawih itu di masjid kali saya tarawih di rumah cukup berbeda," kata Arif.

Satu lagi momen yang tidak bisa dilupakan adalah berbuka puasa sekaligus reuni dengan teman sekolah. Arif sungguh menanti-nanti moment tersebut.

"Kalau biasanya di bulan suci Ramadhan ini teman-teman saya membuat saya buka puasa bersama, temu kangen istilah anak zaman sekarang, entah itu teman SMP, teman SMA atau pun teman kuliah pasti mengadakan acara yang nama buka bersama. Sayangnya kali ini tidak ada acara tersebut karena adanya covid-19," terang Arif.

Mudik diganti video call

Bila pertengahan bulan Ramadhan sudah tiba, Arif kerap disibukan dengan mengecek kendaraan baik mobil dan motor untuk digunakan mudik.

Maklum, Arif membawa kendaraan sendiri ketika mudik ke kampung halamannya di Cianjur, Jawa Barat.

Tapi setelah pemerintah mengeluarkan anjuran untuk tidak mudik, Arif pun pasrah.

Ia berjanji akan langsung menelepon para saudaranya pada saat hari Lebaran nanti.

"Kalau mudik saya bisa naik mobil pribadi atau naik motor ke Cianjur. Untuk saat ini sangat sedih tidak bisa berjumpa bersama sanak keluarga besar saya, mungkin cuma bisa lewat video call untuk mengucapkan salam saat lebaran," harap Arif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com