Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Picu Kerumunan, Anies Larang Para Dermawan Bagikan Sedekah di Pinggir Jalan

Kompas.com - 26/04/2020, 03:30 WIB
Cynthia Lova,
Jessi Carina

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengimbau para dermawan untuk tidak menyumbangkan zakat atau sedekahnya ke warga yang ada di pinggir jalan.

Menurut dia, fenomena ini biasa terjadi setiap tahun pada bulan Ramadhan.

"Nomor satu, saya ingin mengimbau kepada semua yang ingin bersedekah untuk lakukan melalui jalur yang berbeda tahun ini. Jangan seperti biasa membagikan di jalan," ucap Anies dalam wawancara di GOR Tanah Abang yang disiarkan Kompas TV, Sabtu (25/4/2020).

Menurut dia, tiap bulan Ramadhan memang banyak para dermawan yang hendak berbagi ke mereka yang membutuhkan.

Sebagian dari mereka mengincar warga yang ada di pinggir jalan untuk diberi bantuan.

Baca juga: Setelah 24 Jam di GOR, Tunawisma yang Semula Tidur di Emperan Tanah Abang Akan Dipulangkan

Menurut Anies, hal tersebut malah membuat banyak warga yang memilih tidur di jalan untuk mendapatkan bantuan tersebut.

Akibatnya, potensi penyebaran Covid-19 malah semakin tinggi.

“Jangan membagikannya sendiri di jalan karena itu merangsang orang berkerumun menunggu pembagian. Nanti Insya Allah sesudah Ramadhan ini akan kita lakukan cara-cara yang lebih baru. Tapi untuk saat ini jangan membagikan di pinggir jalan,” kembali Anies menegaskan.

Anies pun mengimbau masyarakat untuk menyalurkan zakat atau sedekahnya ke badan-badan atau yayasan amal zakat dan sedekah.

“Makanya saya imbau para darmawan yang ingin bersedekah gunakan badan amal zakat untuk membagikannya. Jangan membagikan sendiri di jalan,” ucap Anies.

Baca juga: Dinsos Jakpus: Mayoritas Mereka yang Tidur di Emperan Tanah Abang Manfaatkan Bulan Ramadhan

Sebelumnya, sejumlah warga mengaku terpaksa tinggal dan tidur di emperan kawasan Pasar Tanah Abang karena tidak lagi mampu membayar sewa kontrakan atau indekos.

Mereka kehilangan pekerjaan juga penghasilannya karena tempat mereka bekerja ditutup akibat dari mewabahnya Covid-19.

Salah satunya adalah Reza, bekas karyawan toko yang sudah hampir satu bulan tidur di trotoar Pasar Tanah Abang.

"Saya pedagang ikut orang juga di Kota Tua dagang jilbab gitu, karena keadaan corona ini juga pengunjung kurang dan juga peraturan dari pemerintah juga toko enggak boleh buka, ya sudah tutup," ujarnya dalam wawancara yang disiarkan Kompas TV, Kamis (23/4/2020).

Dia terpaksa menggelandang karena tidak lagi mampu membayar indekos semenjak tempat kerjanya tutup akibat mewabahnya Covid-19.

Baca juga: Pemkot Jakpus: Tunawisma yang Menggelandang di Emperan Tanah Abang Mayoritas Bukan Warga Jakarta

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com