Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota Tangerang Sebut 14 Hari PSBB Belum Cukup untuk Putus Penyebaran Covid-19

Kompas.com - 28/04/2020, 13:33 WIB
Singgih Wiryono,
Jessi Carina

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Wali Kota Tangerang Arief Wismansyah mengatakan waktu dua minggu atau 14 hari penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) belum bisa memutus rantai penularan Covid-19.

"Kalau bicara PSBB memutus rantai Covid, belum," ujar dia saat dihubungi Kompas.com, Selasa (28/4/2020).

Pasalnya, kata Arief, infeksi corona virus tersebut tak serta-merta bisa langsung diketahui.

Virus tersebut memiliki masa inkubasi sehingga apabila terinfeksi tidak bisa langsung terdeteksi apakah benar-benar sudah terinfeksi atau tidak.

Baca juga: Cegah Penularan Covid-19, Pemkot Tangerang Perketat Pengawasan Pabrik yang Masih Beroperasi

"Kalau di PCR cepat (ketemu hasilnya), tapi kalau batuk pilek awal enggak langsung ke PCR. Makanya ada kemungkinan yang sekarang positif kenanya sudah 6-7 hari yang lalu," kata dia.

Itulah sebabnya, kata Arief, kasus-kasus Covid-19 justru bisa terdata dengan baik di akhir masa PSBB selama 14 hari.

"Artinya (terlihat) ketika di akhir kita memulai PSBB," tutur Arief.

Untuk itu dia belum bisa menyimpulkan apakah PSBB di Kota Tangerang yang sudah berjalan 10 hari sejak Sabtu (18/4/2020) lalu berhasil.

Untuk itu, dia berencana akan mengajukan perpanjangan masa PSBB di Kota Tangerang.

"Makanya kami ingin perpanjang angka yang stabil ini bisa turun ke bawah," kata dia.

Baca juga: Kota Tangerang Berencana Perpanjang Masa PSBB

Namun Arief belum bisa memastikan berapa lama penambahan masa PSBB di Kota Tangerang.

Arief juga tidak bisa memastikan apakah PSBB di Kota Tangerang akan mengikuti masa PSBB di DKI Jakarta yang akan berakhir pada 22 Mei mendatang.

Dia mengaku masih perlu berkoordinasi dengan dua kepala daerah lainnya di Tangerang Raya.

"Belum tahu, kemungkinan nanti lapor ke Gubernur dan koordinasi dengan Bu Airin (Wali Kota Tangerang Selatan dan Pak Zaki (Bupati Tangerang) ya," tutur dia.

Tidak hanya menunuggu hasil dari pimpinan dua daerah di Tangerang Raya, Arief juga masih menunggu hasil evaluasi dari Gubernur Banten Wahidin Halim dan Presiden Joko Widodo terkait PSBB di Tangerang Raya.

"Karena tadi Pak Gubernur tadi nelfon diskusi. Dia ada rapat dengan presiden evaluasi PSBB, makanya kalau kita lihat Jakarta mengalami penurunan. Jadi menurut saya ingin tau dulu hasil rapat pak Gubernur dengan pak Presiden," ujar Arief.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Megapolitan
Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Megapolitan
Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Megapolitan
Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Megapolitan
Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Megapolitan
Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika dkk ke Lido untuk Direhabilitasi

Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika dkk ke Lido untuk Direhabilitasi

Megapolitan
Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Megapolitan
Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Megapolitan
Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Megapolitan
Heru Budi Harap 'Groundbreaking' MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Heru Budi Harap "Groundbreaking" MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Megapolitan
Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com