PT MRT Jakarta juga membebaskan pembayaran sewa bagi tenant atau penyewa gerai di stasiun MRT untuk tiga bulan.
Gerai yang dibebaskan dari pembayaran sewa adalah gerai berkategori usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Alasanya, sebagian stasiun MRT tutup sementara dan itu membuat gerai juga tak beroperasi.
"Tenant ada yang middle class dan UMKM. Yang UMKM kami kasih relaksasi. Kami paham yang terdampak itu tenant UMKM, kita kasih relaksasi tidak bayar sewa tiga bulan," ucapnya.
Jika pandemi Covid-19 terus berlanjut, pembebasan pembayaran bagi penyewa dengan kategori UMKM akan dilanjutkan.
Baca juga: 4 Skenario PT MRT Hadapi Pandemi Covid-19 di Jakarta, dari Moderat hingga Buruk
Untuk penyewa middle class seperti Indomaret, Starbucks, hingga AW belum ada kebijakan khusus dari PT MRT Jakarta.
"Pada prinsipnya kami akan mempertimbangkan adanya relaksasi. Yang baru kita berikan relaksasi penuh kepada UMKM," ujar William.
Pandemi Covid-19 juga membuat BUMD tersebut harus bersiap dengan segala kemungkinan terburuk.
PT MRT Jakarta menyiapkan empat skenario untuk menghadapi krisis yang mungkin terjadi sebagai dampak dari Covid-19.
Sebagai perusahaan, kata Willian, MRT harus bisa bertahan dari aspek operasional dan ekonomi ketika menghadapi krisis.
"Kita mengembangkan empat skenario untuk 2020. Bagaimana MRT bisa survive dan semua skenario ini kami pastikan bahwa dalam skenario yang buruk pun MRT tetap bisa survive," ujar dia.
Empat skenario tersebut adalah skenario moderat, berat, sangat berat, dan buruk.
1. Skenario moderat
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan