Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serikat Pekerja Sebut Korban PHK di Depok Lebih Banyak dari Klaim Pemerintah

Kompas.com - 30/04/2020, 12:16 WIB
Vitorio Mantalean,
Jessi Carina

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com – Ketua Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Kota Depok, Wido Pratikno mengungkapkan bahwa jumlah pegawai di Depok yang mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) dan dirumahkan jauh lebih tinggi ketimbang klaim Pemerintah Kota Depok.

"Riilnya bisa 1.000-an (pegawai kena PHK), dari (PHK) Ramayana, hotel-hotel, tapi kan yang tercatat hanya sekian, karena pada enggak mau daftarin, apalagi yang dirumahkan,” ujar Wido kepada wartawan, Kamis (30/4/2020).

Menurut Wido, setidaknya ada 23 perusahaan yang hingga saat ini sudah melakukan PHK terhadap para pegawai.

Baca juga: Cimanggis, Zona Paling Merah Covid-19 di Depok

Perusahaan-perusahaan itu disebut semakin lemah kemampuan produksinya karena sejak pandemi Covid-19 merebak, suplai bahan material dan barang impor untuk produksi perusahaan seret.

Dari jumlah itu, Wido turut memasukkan para pegawai yang kontraknya tak diperpanjang oleh perusahaan sebagai kelompok pegawai kena PHK akibat Covid-19.

“Ada sekitar 23 perusahaan. Ada yang industri manufaktur, jasa, garmen apalagi,” kata dia.

“Garmen sebetulnya lebih dari ribuan (PHK) tapi tidak bisa terdeteksi. Mal-mal di Depok, hotel, banyak PHK tapi tak tercatat. Banyak saudara kita habis kontrak pula,” tambah Wido.

Sementara itu, Pemerintah Kota Depok melalui Kepala Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker), Manto Jorghi mengklaim bahwa jumlah pegawai korban PHK hanya 397 orang, sedangkan pegawai yang dirumahkan 1.282 orang.

Baca juga: Sepekan PSBB di Depok, Pemkot Sebut Belum Ada Penambahan PHK

Jumlah itu tak bertambah sama sekali selama dua pekan pelaksanaan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Kota Depok.

“Belum ada (lagi) kabar (pegawai) yang ter-PHK,” ujar Manto ketika dihubungi Kompas.com, Selasa (28/4/2020).

Wido beranggapan, pemerintah tak perhatian kepada para pegawai korban PHK dan dirumahkan, meskipun Manto menyebut bahwa 397 korban PHK telah didaftarkan dalam program prakerja Kementerian Ketenagakerjaan.

“Menurut saya, Disnaker kurang tanggap tentang itu, kurang peduli terhadap nasib buruh. Contoh, banyak saudara kita yang ada dirumahkan tidak gajian, tidak ada solusinya,” tutup dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com