Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Subsidi MRT, Transjakarta hingga LRT Diusulkan Dipotong 50 Persen

Kompas.com - 06/05/2020, 13:08 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengusulkan untuk memangkas anggaran belanja subsidi beberapa sektor termasuk untuk sektor transportasi.

Pasalnya anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) secara keseluruhan juga turut dipangkas. APBD DKI yang semula Rp 87,95 triliun diprediksi hanya akan menjadi Rp 47,18 triliun atau turun 53,65 persen.

Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah dalam pemaparannya kepada pimpinan DPRD DKI Jakarta, Selasa (5/5/2020) kemarin, menyatakan Pemprov DKI bakal mereduksi subsidi untuk PT Transportasi Jakarta (Transjakarta), PT Mass Rapid Transit (MRT), dan PT Lintas Rel Terpadu (LRT).

Baca juga: Anies Sebut APBD DKI Anjlok 53 Persen gara-gara Covid-19

Pemotongan subsidi itu karena kondisi Indonesia termasuk Jakarta yang sedang dilanda pandemi virus corona.

Usulan pemotongan tersebut dibahas dalam rapat pembahasan penyesuaian APBD 2020.

"Subsidi transportasi dikurangi 50 persen," demikian bunyi dokumen Pemprov DKI yang diterima Kompas.com.

Rinciannya, subsidi MRT berkurang dari Rp 825 miliar menjadi hanya Rp 412,5 miliar.

Selanjutnya untuk subsidi transjakarta dari Rp 3,29 triliun menjadi Rp 1,97 triliun.

Subsidi LRT juga turun dari Rp 439,62 miliar menjadi Rp 219,81 miliar.

Pemprov DKI juga akan merasionalisasi subsidi pangan dari Rp 1,01 triliun dikurangi 50 persen menjadi Rp 568,86 miliar.  Untuk subsidi septic tank senilai Rp 10 miliar dinolkan.

Dengan begitu, total belanja subsidi yang semula ditetapkan dalam APBD 2020 Rp 5,57 triliun diusulkan berkurang menjadi hanya Rp 3,17 triliun. Nilai yang dirasionalisasikan adalah Rp 2,4 triliun.

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abdurrahman Suhaimi menjelaskan, angka yang kini sudah dirasionalisasi masih bisa berkurang.

Baca juga: Terimbas Covid-19, Pendapatan Pajak DKI Diprediksi Turun 50 Persen

"Iya setelah dirasionalisasi begitu masih kurang lebih, ini masih angka optimis loh. Artinya masih kemungkinan berkurang lagi. Nanti kami lihat di bulan Agustus, September kan ada anggaran resmi perubahan," kata dia.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, APBD tahun 2020 menurun hingga 53 persen gara-gara pandemi Covid-19. APBD senilai Rp 87,95 triliun itu hanya tersisa kurang dari separuhnya.

"Kami mengalami kontraksi hingga hampir 53 persen berkurang. Jadi anggaran kami tinggal 47 persen dari anggaran semula," kata Anies dalam musyawarah rencana pembangunan (musrenbang) yang digelar secara online pada 23 April lalu.

Pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor pajak rata-rata juga berkurang lebih dari 50 persen. PAD yang semula Rp 57,561 triliun diprediksi turun ke angka Rp 26,423 triliun.

Baca juga: Kemendagri: 93 Persen Daerah Telah Realokasi APBD untuk Tangani Covid-19

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com