TANGERANG, KOMPAS.com - Jumlah kepulangan warga negara Indonesia (WNI) repatriasi atau pemulangan kembali ke Tanah Air dinyatakan meningkat.
Bandara Soekarno-Hatta pun memperketat pemeriksaan kesehatan di terminal kedatangan internasional.
Senior Manager Branch Communications & Legal Bandara Soekarno-Hatta Febri Toga mengatakan, stakeholder di Soekarno-Hatta melakukan peningkatan berbagai aspek pemeriksaan kesehatan.
Baca juga: Bandara Soekarno-Hatta Tegaskan Tak Layani Pembuatan Surat Bebas Covid-19
Salah satunya penerapan konsep layanan first in first out (FIFO) untuk penumpang repatriasi yang baru tiba.
"Dengan konsep FIFO, maka penumpang repatriasi yang lebih awal mendarat akan langsung turun dari pesawat untuk menjalani protokol kesehatan serta memproses kedatangan," kata Febri dalam keterangan tertulis, Senin (11/5/2020).
Nantinya, kata Febri, penumpang yang tiba belakangan akan turun dari pesawat dan diarahkan terlebih dahulu menuju holding room sebelum dicek kesehatannya di area kedatangan.
Konsep FIFO sempat dijalankan pada Minggu (10/5/2020) dan terbukti memperlancar proses pemeriksaan. Meskipun ada 1.000 WNI repatriasi yang tiba hampir berbarengan di Terminal 3 Soekarno-Hatta.
Lebih lanjut, Febri mengatakan, di titik antrian untuk menjalani protokol kesehatan kini juga disediakan kursi bagi penumpang dengan penerapan physical distancing.
"Penerapan FIFO dan penggunaan kursi di titik antrian ini merupakan upaya Soekarno-Hatta dalam melakukan pola pengaturan sehingga physical distancing tetap terjaga," kata Febri
Pengetatan pemeriksaan juga dilakukan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Soekarno-Hatta yang menambah jumlah personel agar pemeriksaan lebih optimal.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan