Infection fatality rate menghitung jumlah kematian total dari pasien positif, ODP, maupun PDP Covid-19.
Sementara itu, case fatality rate hanya melihat angka kematian pada pasien positif Covid-19.
Masalahnya, jumlah pasien positif Covid-19 yang diumumkan pemerintah Indonesia kurang mencerminkan situasi sesungguhnya karena kapasitas tes yang amat terbatas.
Baca juga: 1.666 Orang Dimakamkan dengan Protap Covid-19 di Jakarta, Sebagian Belum Dinyatakan Positif
Di level ASEAN, berdasarkan data dari Worldometer, kapasitas tes Covid-19 Indonesia hanya sedikit lebih baik ketimbang Timor Leste dan Laos (0,5/1.000).
Sebagai perbandingan, Malaysia memeriksa 8 dari 1.000 penduduk dan Filipina 1,6 dari 1.000 penduduk.
"Selagi jumlah kasus (diklaim) kecil, kecil, kecil, karena memang tidak diperiksa atau banyak yang belum diperiksa. Misalnya di Nusa Tenggara Timur masih belasan (kasus positif Covid-19). Memang di situ bisa diperiksa berapa banyak (orang)?” tutur Iqbal.
Baca selengkapnya di sini.
Dalam kesempatan wawancara bersama media Australia The Sydney Morning Herald dan The Age, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan bahwa Pemprov DKI sudah melacak kasus-kasus potensial terkait Covid-19 sejak Januari 2020.
Kepada dua media asing tersebut, Anies mengaku mulai melakukan sejumlah langkah sejak 6 Januari, setelah mendengar kasus soal virus baru di Wuhan, China.
"Kami mulai mengadakan pertemuan dengan semua rumah sakit di Jakarta, menginformasikan mereka tentang apa yang saat itu disebut pneumonia Wuhan, saat itu belum disebut Covid," ujar Anies dalam artikel The Sydney Morning Herald yang terbit pada 7 Mei lalu.
Baca juga: Tak Percaya Kurva Covid-19 Melandai, Anies: Ini Tak Akan Segera Berakhir
Berdasarkan hasil pantauan Pemprov DKI, kasus yang dicurigai terkait Covid-19 itu terus meningkat. Namun, Pemprov DKI saat itu tidak diizinkan untuk melakukan pemeriksaan laboratorium terkait Covid-19.
"Ketika jumlahnya mulai naik terus, pada waktu itu kami tidak diizinkan melakukan pengujian. Jadi, setiap kali kami memiliki kasus, kami mengirimkan sampel ke laboratorium nasional," kata Anies.
"Kemudian laboratorium nasional akan menginformasikan positif atau negatif. Pada akhir Februari, kami bertanya-tanya mengapa (hasilnya) negatif semua," lanjutnya.
Anies akhirnya memutuskan untuk mengumumkan hasil pemantauan yang dilakukan Pemprov DKI kepada publik.
Baca juga: Usia di Bawah 45 Tahun Dianggap Tak Rentan Covid-19, Bagaimana Faktanya di Kabupaten Bekasi?
Namun, pernyataan Anies saat itu langsung direspons oleh Kementerian Kesehatan.
"Pada saat itu saya memutuskan untuk bicara kepada publik dan saya katakan kami telah memantau, ini adalah angkanya. Kementerian (Kesehatan) semacam langsung merespons bahwa kami tidak memiliki kasus positif (Covid-19)," ucap Anies.
Baca selengkapnya di sini.
Gedung pusat perbelanjaan Sarinah, Thamrin Jakarta Pusat memperlihatkan pemandangan berbeda.