Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masyarakat yang Menentukan, Akankah PSBB Jakarta Jadi Penghabisan?

Kompas.com - 20/05/2020, 10:09 WIB
Nursita Sari,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah memutuskan untuk memperpanjang masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Ibu Kota.

PSBB diperpanjang selama 14 hari, mulai 22 Mei sampai 4 Juni 2020. Perpanjangan masa PSBB diatur dalam Keputusan Gubernur Nomor 489 Tahun 2020.

Ini merupakan periode ketiga penerapan PSBB di Jakarta. Jakarta pertama kali menerapkan PSBB pada 10-23 April 2020.

PSBB kemudian diperpanjang selama empat pekan karena masih tingginya penambahan kasus harian Covid-19 di Jakarta.

Dua periode penerapan PSBB, kata Anies, Jakarta mulai bisa mengendalikan pergerakan virus corona tipe 2 (SARS-CoV-2) penyebab Covid-19.

Baca juga: Anies: Diperpanjang hingga 4 Juni, Ini Bisa Jadi PSBB Penghabisan

"Selama dua bulan ini kita sama-sama bekerja mengendalikan pergerakan virus ini dan alhamdulillah sejauh ini terkendali, tetapi ini belum selesai," ujar Anies, Selasa (19/5/2020).

Karena itu, Anies memutuskan untuk memperpanjang PSBB selama dua pekan untuk menuntaskan pengendalian virus corona di Ibu Kota.

Periode ketiga PSBB, Anies berujar, merupakan masa yang akan menentukan.

Anies berharap PSBB periode ketiga ini menjadi PSBB terakhir yang diterapkan di Jakarta.

Setelah itu, Jakarta bisa memasuki fase new normal, beraktivitas normal dengan tetap meningkatkan kewaspadaan dan menjalankan protokol kesehatan.

"Jakarta akan menambah status PSBB selama 14 hari mulai 22 Mei sampai 4 Juni. Ini akan bisa menjadi PSBB penghabisan jika kita disiplin. Jangan sampai kita harus memperpanjang lagi," kata Anies.

Baca juga: Anies: 2 Minggu Lagi Jakarta Hidup Normal kalau Semua Patuh


Makin disiplin berada di rumah

Untuk mewujudkan PSBB periode ketiga sebagai PSBB penghabisan, Anies meminta penduduk di Jakarta makin disiplin berada di rumah.

Anies menjelaskan, sejak Pemprov DKI memutuskan untuk menutup sekolah, tempat hiburan, fasilitas umum, hingga menganjurkan kerja dari rumah pada pertengahan Maret 2020, jumlah warga yang tetap berada di rumah meningkat signifikan.

"Hampir 60 persen dari warga Jakarta itu berada di rumah saja. Angka ini melonjak signifikan dari sekitar 40-an menjadi 60 persen," tutur Anies.

Grafik menunjukkan, tingginya persentase warga yang tetap berada di rumah berdampak pada menurunnya tren penambahan kasus harian Covid-19 di Jakarta.

Karenanya, bila Jakarta ingin mengendalikan pergerakan virus corona hingga tuntas, Anies menyatakan, seluruh warga di Ibu Kota harus makin disiplin berada di rumah.

Baca juga: Anies: Jakarta Bisa Memulai New Normal Jika Warga Disiplin dalam 2 Pekan

"Kita inginnya bisa sampai 70-80 persen yang berada di rumah. Makin banyak berada di rumah, makin rendah potensi penularan," ucapnya.

Tingkat penularan menurun

Anies menyatakan PSBB periode ketiga bisa menjadi PSBB penghabisan karena melihat turunnya tingkat penularan Covid-19 di Jakarta.

Anies menjelaskan, pada Maret 2020, tingkat penularan atau reproduction number Covid-19 di Jakarta, yakni 4. Artinya, 1 orang bisa menularkan Covid-19 kepada 4 orang.

Kebijakan-kebijakan Pemprov DKI sejak pertengahan Maret, termasuk PSBB, hingga banyaknya warga yang berada di rumah telah membuahkan hasil.

"Semenjak pertengahan April sampai dengan sekarang, ini sudah berhasil turun hingga sekitar 1," kata Anies.

Baca juga: Anies: Penyebaran Virus Corona Sejauh Ini Terkendali tetapi Belum Selesai

Anies menyampaikan, reproduction number Covid-19 dalam 2-3 pekan terakhir telah stabil di kisaran angka 1.

Namun, angka ini masih harus diturunkan hingga nol, artinya tidak ada lagi penularan.

Caranya lagi-lagi dengan tetap disiplin berada di rumah, termasuk saat Lebaran nanti.

"Karena itu terkait PSBB, bila kita disiplin tetap berada di rumah dua minggu ke depan, maka Insya Allah setelah dua minggu bisa keluar dari fase PSBB," ujar Anies.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com