Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masjid KH Hasyim Asy'ari Cengkareng Tak Gelar Shalat Id

Kompas.com - 22/05/2020, 14:22 WIB
Sandro Gatra

Editor

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Masjid KH Hasyim Asy'ari atau Masjid Raya Jakarta, Cengkareng, Jakarta Barat, tidak menyelenggarakan Shalat Idul Fitri 1441 H sesuai imbauan pemerintah dalam pencegahan virus corona (COVID-19).

"Masjid KH Hasyim Asy'ari mematuhi imbauan dari pemerintah dalam upayanya mengatasi virus Corona," kata Pengurus Masjid KH Hasyim Asy'ari Mastur Anwar di Jakarta, Jumat (22/5/2020), seperti dikutip Antara.

Mastur mengatakan, keputusan pihak masjid tersebut mengikuti fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor 28 Tahun 2020 terkait panduan kaifiat (tata cara) takbir dan Shalat Idul Fitri di tengah pandemi virus corona.

Baca juga: Masjid Raya Al Azhom dan Masjid Raya Al Ijtihad Kota Tangerang Tak Gelar Shalat Id

Dalam fatwa MUI tersebut, disebutkan Shalat Idul Fitri boleh dilakukan di rumah secara berjamaah atau sendiri.

Mengenai takbiran yang lazim dilakukan sebelum Hari Raya Idul Fitri, Mastur mengatakan, akan tetap diadakan, namun hanya diikuti oleh pengurus masjid.

Jemaah diimbau tak datang ke masjid dan mengikuti takbir dari rumah masing-masing demi mematuhi aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

"Namanya masjid, takbiran itu pasti ada, namun hanya jumlahnya kita batasi. Hanya beberapa pengurus saja untuk melantunkan takbir menyambut hari kemenangan," ujar Mastur.

Baca juga: Total Denda Pelanggar PSBB Jakarta Rp 350 Juta, Disetor ke Kas Daerah

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria sebelumnya mengingatkan kepada warga agar tidak melaksanakan shalat Idul Fitri di masjid, tetapi shalat di rumah saja.

Shalat Id di masjid bakal menimbulkan interaksi dengan banyak orang sehingga dikhawatirkan terjadi penyebaran Covid-19.

"Kami sangat khawatir ini akan menimbulkan interaksi yang berdampak tersebarnya virus dan berakhir pada kematian. Lebih baik shalat Idul Fitri di rumah," ujar Riza dalam live streaming di akun Instagram-nya, Rabu (20/5/2020).

Ia menyebutkan, imbauan agar melaksanakan shalat Idul Fitri di rumah juga telah dikeluarkan Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan pimpinan wilayah Dewan Masjid Indonesia (DMI) DKI Jakarta.

"Tahun ini kita shalat Idul Fitri di rumah bersama keluarga, mudah-mudahan suasana yang baru seperti ini tidak mengurangi makna dan arti ibadah itu sendiri, bahkan bisa kita sikapi justru meningkatkan ibadah kita kepada Allah," kata dia.

Baca juga: Mulai Jumat, Pemeriksaan Keluar Masuk Jakarta Dilakukan di 12 Titik, Petugas Cek SIKM

Kementerian Agama akan menggelar sidang isbat (penetapan) awal bulan Syawal 1441 Hijriah pada Jumat ini.

Menteri Agama Fachrul Razi dijadwalkan memimpin langsung sidang tersebut.

Namun, dikarenakan adanya pandemi Covid-19, sidang akan digelar dengan mengikuti protokol kesehatan, sehingga tidak semua pihak terkait hadir secara fisik di kantor Kemenag.

"Sesuai protokol kesehatan, undangan untuk menghadiri sidang dibatasi hanya dihadiri Menag dan Wamenag, Majelis Ulama Indonesia, serta Komisi VIII DPR,” ujar Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah, Ditjen Bimas Islam Agus Salim.

Agus mengatakan, pihaknya mengundang pimpinan ormas Islam untuk mengikuti sidang isbat melalui aplikasi pertemuan dalam jaringan.

Kemenag juga melakukan pembatasan peliputan bagi media massa, dan menggandeng TVRI untuk menjadi TV pool.

"Kami juga memanfaatkan medsos Kemenag untuk melakukan live streaming," ujar Agus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com