Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Protokol Shalat Id di Zona Hijau Kota Bekasi, Cek KTP hingga Pakai Masker

Kompas.com - 22/05/2020, 18:12 WIB
Cynthia Lova,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Bekasi memastikan pelaksanaan shalat Idul Fitri 1441 H berjemaah di kawasan zona hijau Kota Bekasi akan berjalan sesuai protokol pencegahan Covid-19.

Hal itu mengantisipasi penyebaran kasus baru Covid-19.

“Sudah dibuat protokol shalat Id dengan pengawasan ketat, pola lokal hanya shalat yang diperbolehkan pada tingkat RW,” kata Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto saat dihubungi, Jumat (22/5/2020).

Tri mengatakan, nantinya pihak Pemkot dan pengurus Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) akan memastikan jemaah shalat Id hanya warga sekitar masjid.

Baca juga: Izinkan Shalat Id di Masjid Zona Hijau, Pemkot Bekasi Yakin Tak Akan Muncul Klaster Covid-19 Baru

Jemaah akan diminta menunjukkan KTP. Artinya, warga di luar kawasan masjid tidak diperbolehkan shalat Idul Fitri.

Para petugas yang mengecek identitas satu per satu jamaah ketika hendak masuk.

“ASN dan Non ASN yang memandu nantinya (cek jamaah apakah sesuai protokol),” kata dia.

Ia menambahkan, setiap masjid yang diperbolehkan gelar shalat Id harus menyiapkan hand sanitizer. Jemaah juga wajib mengenakan masker.

“Ini juga berlaku untuk anak-anak, siapa pun yang mau beribadah harus mengenakan masker,” kata dia.

Baca juga: Anies: Laksanakan Takbir dan Shalat Idul Fitri di Rumah

Selain itu, kata dia, shalat tersebut akan digelar dengan masing-masing berjarak 1,5 meter antarjemaah.

Dengan protokol pencegahan Covid-19 tersebut, ia berharap tidak ada penambahan kasus positif Covid-19 di Bekasi.

Adapun saat ini ada 41 Kelurahan di Kota Bekasi yang masuk dalam zona hijau dan diperbolehkan gelar shalat Idul Fitri.

Berdasarkan data di website resmi corona.bekasikota.go.id, ada 288 pasien positif Covid-19 di Bekasi.

Baca juga: MUI: Jakarta Belum Aman untuk Shalat Id di Masjid atau Lapangan

Dari jumlah tersebut, sebanyak 235 pasien positif sembuh dan 31 pasien positif Covid-19 meninggal.

Epidemiolog Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Pandu Riono sebelumnya beranggapan bahwa keputusan Pemkot Bekasi sama saja dengan menciptakan klaster baru penularan virus corona.

“Ya sudah, terserah kalau memang itu keputusannya, siap-siap saja jadi klaster (penularan Covid-19),” ujar Pandu saat dihubungi Kompas.com pada Rabu (20/5/2020) malam.

“Tidak apa-apa, tapi potensial menjadi klaster. Itu saja,” tegas dia.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com